Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/02/2022, 16:13 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Amalia Purnama Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Abdul Muhaimin Iskandar meminta aparat kepolisian dan dinas terkait mengusut tuntas kasus pembuangan limbah medis tes antigen di sepanjang pantai di Selat Bali.

“Bahaya limbah medis (tes) antigen tidak kalah dengan bahaya Covid-19. Jadi jangan main-main, apalagi sembarangan membuang limbah-limbahnya ke sembarang tempat. Saya tegaskan ini harus diusut, cari siapa pelakunya dan tindak tegas,” kata dia, dikutip dari keterangan persnya, Kamis (3/2/2022).

Sebagai informasi, sebelumnya beredar dua video di media sosial (medsos) tentang limbah sampah medis tes antigen di Selat Bali.

Video pertama berdurasi 30 detik menampakkan ribuan cutton buds bekas rapid test antigen yang mengambang di Selat Bali.

Baca juga: Soal Temuan Limbah Tes Antigen di Selat Bali, Menteri KKP: Laut Bukan Keranjang Sampah

Selanjutnya, video kedua menampakkan beberapa kits rapid test antigen yang dibuang dan dibakar di pinggir pantai Selat Bali.

Muhaimin menilai, limbah medis tes antigen sangat berbahaya, tidak hanya bagi manusia, tetapi juga bagi ikan dan terumbu karang.

“Sepintas saya lihat itu kayaknya disengaja (dibuang ke laut),” katanya.

Baca juga: Soal Sampah Bungkus Alat Tes Cepat Antigen di Selat Bali, Polisi Sebut Terbawa Angin Saat Dibakar

Oleh karenanya, dia mendorong agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan menindak tegas fasilitas kesehatan (faskes) yang terbukti membuang limbah medis tes antigen sembarangan.

Tindak tegas tersebut, kata Muhaimin, bisa dilakukan dengan menangguhkan atau mencabut izin operasional faskes.

"Siapa pun yang dengan sengaja membuang sampah ke sembarang tempat harus segera ditindak tegas," tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com