JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendorong industri pertahanan Indonesia secara keseluruhan menjalankan manajemen dengan sebaik-baiknya.
Hal ini ia sampaikan saat menyaksikan penandatanganan kerja sama antara PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dengan Jet Investment Group SARL di Hanggar Fixed Wing PTDI, Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/2/2022).
"Tentunya kita mengerti terdapat banyak kekurangan dalam beberapa tahun lalu di bidang manajemen. Harus ada perubahan drastis dalam budaya industri pertahanan tak hanya PTDI, tapi juga industri pertahanan secara keseluruhan," ujar Prabowo dalam keterangan tertulis, Rabu.
Baca juga: Kunjungi PT DI, Prabowo Dukung Pemasaran Pesawat CN-235 ke Pasar Internasional
Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo memberi instruksi kepadanya sebagai Menteri Pertahanan untuk membesarkan industri pertahanan Indonesia.
Untuk itu, ia berpesan agar industri pertahanan Indonesia terus mencetak prestasi terbaik.
Menurutnya, hal itu merupakan bentuk dari pengabdian kepada bangsa di abad ke-21.
Ia menyatakan, apabila industri tidak kuat, tidak mungkin ekonomi Indonesia kuat.
"Kalau ekonomi kita tidak kuat, tidak mungkin kita bisa jaga kedaulatan bangsa Indonesia. Karena itu kekuarangan-kekurangan yang ada di masa lalu harus segera ditutup dengan prestasi yang terbaik," katanya.
Baca juga: Prabowo Klaim Indonesia Tak Rugi Jalani Kesepakatan FIR dengan Singapura
Adapun ia berpesan agar direksi tidak ragu dalam menindak mereka yang tidak menjalani tugasnya dengan baik.
"Apalagi yang niat melakukan penyelewengan alias korupsi, mencuri dari milik rakyat. Ini segera harus dikeluarkan," katanya.
Ia melanjutkan, industri pertahanan dalam negeri adalah kebanggaan rakyat Indonesia. Untuk itu, pemerintah senantiasa mendorong peningkatan kapasitas dan kapabilitas industri dari segi pemasaran maupun teknologi.
Salah satunya adalah dengan memaksimalkan Transfer of Technology (ToT) dan offset dalam pembelian alutsista ke negara lain.
"Salah satu syarat dalam pembelian alutsista ke negara lain adalah offset. Offset ini dia (negara lain) harus membantu mengembangkan. Dia harus investasi di sini, dia harus membantu tingkatkan produksi, alat-alat, dan lain sebagainya. Kita (pemerintah) negosiasi kepada negara tersebut," jelasnya.
Baca juga: 2 KRI Dijual, Prabowo: Kita Akan Punya 50 Kapal Perang pada 2024
Prabowo menekankan bahwa industri pertahanan dalam negeri juga perlu senantiasa menyadari bahwa mereka adalah kebanggaan bangsa Indonesia dan masyarakat mengharapkan kinerja terbaik mereka.
"Negara kita besar, negara kita kaya, wilayah udara kita adalah aset. Kita adalah tuan di negara kita sendiri, kita harus jadi tuan di tanah, air, dan udara kita sendiri," imbuh dia.
Menhan Prabowo Subianto mengunjungi PT Dirgantara Indonesia (Persero), Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/2/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.