Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IKN Nusantara Ditargetkan Masuk 10 Besar Kota Paling Layak Huni di Dunia Tahun 2045

Kompas.com - 02/02/2022, 20:23 WIB
Mutia Fauzia,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bisa masuk dalam kategori 10 besar kota paling layak huni (livable city) pada tahun 2045 mendatang.

Plt Direktur Regional II Bappenas Mohammad Roudo mengatakan, IKN Nusantara bisa mencapai target tersebut dengan catatan target emisi sebesar 0 persen bisa tercapai. Hal itu dilakukan dengan penggunaan energi terbarukan (EBT) 100 persen di IKN tersebut.

"Di 2045 berharap (IKN Nusantara) menjadi 10 besar livable city di dunia dengan catatan kita memiliki kota yang sangat ramah lingkungan, berharap zero carbon emission dan 100 persen menggunakan energi terbarukan," ujar Roudo dalam diskusi 'Dari Jakarta ke Nusantara' di kanal Youtube FMB9, Rabu (2/2/2022).

Adapun indikator kota layak huni sendiri dianalisis berdasarkan lima hal, yakni stabilitas, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, serta budaya dan lingkungan.

Baca juga: Kepala Otorita IKN Nusantara Harus Terpilih Dua Bulan Usai UU Diteken

Pada tahun 2021 lalu, 7 kota yang masuk dalam kategori paling layak huni yakni Auckland (Selandia Baru), Osaka (Jepang), Adelaide (Australia), Wellington (Selandia Baru), Tokyo (Jepang), Perth (Australia), dan Zurich (Swiss).

"Jadi ini mengacu pada konsep sponge city, forest city, kita coba menerapkan ide-ide pemikiran untuk bisa diterapkan kota yang ideal dalam sistem perkotaan agar bisa diterapkan di IKN," ujar Roudo.

Selain sebagai kota paling layak huni, pada tahun 2035-2045 mendatang, IKN juga ditargetkan bisa masuk dalam daftar 5 besar kota destinasi utama di Asia Tenggara.

Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan pembangunan universitas dan rumah sakit skala dunia.

"Minimal rumah sakit besar di Jakarta juga ada di sana. Sehingga jaringan utilitas juga perlu dan tentu saja untuk pengembangan inovasi dan talenta juga diperlukan," kata Roudo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com