JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal mengajak kader muda NU bertalenta, seperti Ainun Najib, untuk pulang kembali ke Indonesia.
Hal tersebut diutarakan oleh Ketua Tanfidziyah PBNU Ahmad Fahrur Rozi menanggapi keinginan Presiden Joko Widodo secara khusus menyebut nama Ainun Najib untuk kembali ke Tanah Air.
Ainun Najib, dikutip dari pernyataan Jokowi, digaji sangat tinggi di Singapura.
"Kita akan mengajak dia (Ainun Najib) dan kader potensial lain pulang membangun negeri," kata pria yang akrab disapa Gus Fahrur itu kepada Kompas.com, Rabu (2/2/2022).
Baca juga: Respons Ayah Ainun Najib Saat Anaknya Diminta Pulang oleh Presiden Jokowi
Ia mengatakan, Indonesia membutuhkan pemuda bertalenta seperti Ainun Najib untuk membangun industri-industri strategis dan bisnis digital.
Menurut Gus Fahrur, nantinya para kader muda tersebut akan diajak bergabung dalam sebuah program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Kita sepakat untuk mengajak para kader-kader muda bertalenta untuk bergabung dan bersinergi dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat dan akan berkomunikasi dengan Sdr Ainun Najib juga," kata dia.
Untuk diketahui, keinginan Jokowi untuk memulangkan Ainun Najib dari Singapura ia sampaikan saat berpidato di acara Pengukuhan Pengurus Besar dan Hari Lahir ke-96 NU di Balikpapan, Senin (31/1/2022).
"Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak lagi, beliau ini kerja di Singapura, sudah lama. Setahun lalu saya kenal, ngerjain ini semuanya, apa pun bisa. Masih muda sekali, namanya Mas Ainun Najib, NU," kata Jokowi dalam pidatonya yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden RI.
Baca juga: Saat Jokowi Ingin Ainun Najib, Founder KawalCovid19, Pulang ke Indonesia...
"Tapi di sana gajinya sangat tinggi sekali, jadi kalau diajak ke sini harus bisa menggaji yang lebih gede dari Singapura. Ini tugasnya nanti Pak Kiai, kalau beliau yang ngendiko, digaji berapa pun, bismillah pasti mau," sambungnya.
Ainun Najib adalah seorang praktisi teknologi informasi yang membentuk tim KawalCovid19 untuk mengawal informasi terkait persebaran virus corona di Indonesia.
Ia juga sebelumnya pernah membentuk platform serupa ketika pemilu, yaitu Kawal Pemilu pada 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.