JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah lonjakan kasus Covid-19 beberapa hari ini, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit secara nasional masih tersedia banyak.
Berdasarkan data terakhir Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) pada Senin (31/1/2022), secara nasional BOR untuk isolasi saat ini sebesar 14 persen.
"BOR untuk isolasi secara nasional 14 persen, BOR ICU 6 persen," kata Kepala Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Bambang Wibowo saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/1/2022).
Meski demikian, Bambang menyoroti peningkatan BOR RS di DKI Jakarta yang sudah melampaui 50 persen.
Baca juga: BOR RS Covid-19 di Jakarta Capai 60 Persen, ICU 28 Persen
Menurut Bambang, peningkatan BOR RS di DKI tersebut disebabkan sebagian pasien Covid-19 yang dirawat bergejala ringan.
"BOR DKI 52 persen, BOR yang cukup tinggi karena sebagian kasus konfirmasi dengan gejala ringan yang seharusnya tidak memerlukan perawatan RS, tapi cukup melakukan isolasi," ujarnya.
Selain DKI Jakarta, Bambang mengatakan, tiga provinsi juga menunjukkan kecenderungan peningkatan jumlah pasien Covid-19, yaitu Jawa Barat, Banten, dan Bali.
Oleh karenanya, ia mengimbau semua rumah sakit untuk menyiapkan fasilitas dan logistik serta tenaga kesehatan dalam menghadapi lonjakan kasus.
"Saat ini kemampuan RS sudah jauh lebih baik karena pengalaman lonjakan kasus di Juli, Agustus tahun lalu, dari sisi kemampuan SDM, fasilitas, dan logistik (farmasi, alkes, oksigen)," ucap dia.
Baca juga: Tekan BOR RS, KSP: Prioritaskan untuk Pasien Covid-19 yang Benar-benar Membutuhkan
Bambang juga meminta semua rumah sakit rujukan untuk memperbaiki sistem pelayanan dengan memerhatikan pelaksanaan Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) yang lebih ketat dan optimal.
Selain itu, ia mengimbau semua rumah sakit untuk segera melaporkan ke dinas kesehatan setempat untuk berkoordinasi melakukan whole genome sequencing (WGS) bila terdapat pasien Covid-19 yang dicurigai terinfeksi Omicron.
"Rumah sakit harus segera melaporkan kepada dinas kesehatan setempat bila ada kecurigaan pasien Omicron," ujarnya.
Keterisian tempat tidur di DKI yang mencapai lebih dari 50 persen pun mendapat perhatian dari berbagai pihak, salah satunya dari Kantor Staf Presiden (KSP).
Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo pun mengimbau agar pemanfaatan rumah sakit diprioritaskan ke kelompok yang lebih membutuhkan, yakni mereka yang sakit sedang, berat, komorbid, dan lansia.
Hal tersebut, menurut dia, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.