KOMPAS.com – Perayaan Imlek tidak hanya identik dengan kue keranjang dan jeruk, tetapi juga ikan bandeng.
Alasan ikan bandeng dikonsumsi selama Imlek adalah karena bagian pertama dari bahasa Tiongkok untuk ikan bandeng adalah "lyú" atau "lee-yoo" yang diucapkan seperti kata “lee”. Kata ini memiliki arti "hadiah".
Oleh masyarakat Tionghoa, ikan bandeng dianggap sebagai lambang harapan dan keberuntungan.
Sebagai informasi, ikan merupakan sumber keberuntungan dan rezeki menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa.
Baca juga: Tak Cuma Jeruk, 6 Buah Ini Dianggap Bawa Keberuntungan Saat Imlek
Dalam bahasa Mandarin, ikan disebut “yu” atau “yoo” yang terdengar seperti arti kata surplus atau berlimpah.
Mengonsumsi ikan ketika Imlek diharapkan bisa membawa kemakmuran dan rezeki melimpah selama satu tahun ke depan.
Selain itu, bandeng yang memiliki banyak duri melambangkan kehidupan manusia yang penuh dengan lika-liku, sehingga harus dijalani dengan hati-hati dan penuh kesabaran demi hasil yang memuaskan.
Hal itu juga mengajarkan manusia agar tidak putus asa menghadapi segala rintangan dalam hidup. Duri bandeng bahkan dianggap sebagai penggambaran rezeki yang tidak ada habisnya.
Baca juga: Imlek 2022 Shio Macan Air, Ini Daftar Lengkap 12 Shio dan Artinya
Adapun manfaat ikan bandeng sudah tidak diragukan lagi. Kandungan gizinya bahkan lebih baik dari ikan salmon.
Ikan bandeng kaya akan antioksidan, bisa menyehatkan jantung, mendukung perkembangan otak, menghidrasi kulit, mencegah penuaan dini, mencegah anemia, dan membantu daya tahan tubuh, memelihara kesehatan mata, meningkatkan kadar kolesterol baik, mengontrol tekanan darah, hingga memperkuat tulang dan gigi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.