Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

FIR dan Srimulat

Kompas.com - 01/02/2022, 15:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam perkembangan selanjutnya sejak UU no 1 tahun 2009 dan Instruksi Presiden tahun 2015, tidak pernah terdengar gerakan atau kegiatan peningkatan kualitas SDM dan peralatan Air Traffic Control dan Navigasi.

Tidak pernah pula terdengar adanya kegiatan penyusunan perencanaan bagi persiapan pengambil alihan FIR Singapura seperti yang diindikasikan dalam UU no 1 tahun 2009 yang menyebut rentang waktu 15 tahun untuk menyelesaikan masalah FIR.

Demikian pula tidak pernah terdengar kegiatan tindak lanjut instruksi Presiden tahun 2015 yang menyebut kurun waktu 3 – 4 tahun kedepan.

Hal ini mungkin saja karena kurang jelas siapa atau instansi mana yang harus mengerjakan kesemua hal itu.

Yang pasti tidak mungkin Kementerian Perhubungan sendiri yang akan menyelesaikan kerja besar ini.

Persoalannya menjadi pertanyaan, sekali lagi siapa atau institusi mana yang harus mengkoordinasikan dan atau mengerjakannya.

Menjadi sangat jelas ketika pada hari Selasa 25 Januari 2022, ketika Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa FIR Jakarta sudah melingkupi seluruh wilayah territorial Indonesia.

Penjelasan tersebut diikuti dengan diumumkannya bahwa Indonesia mendelegasikan kembali pengelolaan wilayah Eks FIR Singapura kepada otoritas penerbangan Singapura dalam hal ini pada zero level sampai dengan Flight Level 370 atau 37.000 Ft.

Sebuah langkah yang mencerminkan ketidaksiapan Indonesia dalam mengelola wilayah udara kedaulatannya sendiri di perairan kepulauan Riau dan Natuna.

Itulah semua yang terjadi hingga memunculkan polemik di media dan melahirkan banyak pembahas yang menyampaikan opini dan persepsi yang sangat membingungkan.

Tidak hanya membingungkan, bahkan menjurus ke opini dan pendapat yang semakin hari semakin lucu.

Pendapat-pendapat yang dilontarkan seperti kedaulatan tidak ada hubungannya dengan FIR, pendelegasian adalah semata untuk keselamatan penerbangan dan ada 55 negara di dunia ini yang melakukannya.

Indonesia sendiri mengelola Christmas Island milik Australia dan juga wilayah udara Timor Leste.

Pada akhirnya pembahasan tentang FIR yang telah jauh melenceng dari persoalan mendasarnya akan terus bergulir dan secara pelahan-lahan akan sirna sendiri sampai ada momentum lainnya yang muncul ke permukaan.

Sementara menjelang akhir pembahasan hot isu ini terlihat semakin hari semakin lucu yang mengingatkan kita semua pada kelompok dagelan Srimulat.

Ditunggu kemunculan kembali grup lawak Srimulat dengan pentas perdananya berjudul FIR dan Srimulat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

Nasional
KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Nasional
Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Nasional
Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPTK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPTK

Nasional
Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Nasional
Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com