Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat Pelatihan Sosial Kultural, LAN Tingkatkan Rasa Persatuan dan Kesatuan ASN

Kompas.com - 01/02/2022, 11:41 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto mengatakan, sosial kultural merupakan salah satu pelatihan bagi para ASN yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi peserta.

"Utamanya dalam mempromosikan sikap toleransi, keterbukaan, peka terhadap perbedaan individu atau kelompok masyarakat," Adi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (1/2/2022).

Tak hanya itu, kata dia, pelatihan sosial kultural juga berperan untuk menjaga, mengembangkan, dan mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa serta bernegara Indonesia.

“Tidak lupa ASN yang telah mengikuti pelatihan sosial kultural diharapkan mampu menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam mempersatukan masyarakat dan membangun hubungan sosial psikologis dengan masyarakat di tengah kemajemukan Indonesia,” imbuhnya. 

Dengan hubungan yang baik, lanjut dia, maka akan menciptakan kelekatan yang kuat antara ASN dan para pemangku kepentingan serta di antara para pemangku kepentingan itu sendiri.

Baca juga: Jokowi: ASN Perlu Difasilitasi Lingkungan Kerja yang Smart, Nyaman, Produktif

Untuk diketahui, pelatihan sosial kultural adalah salah satu program dari tiga pelatihan selain pelatihan kepemimpinan dan pelatihan teknis. Pelatihan yang wajib diikuti minimal 20 jam per tahun mutlak dilakukan sebagai pengembangan kompetensi ASN.

Penyelenggaran pelatihan sosial kultural sendiri diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan-RB) Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan ASN.

Pada Permenpan-RB tersebut menyebutkan standar kompetensi jabatan ASN yang semula dilaksanakan dalam lima level telah disederhanakan menjadi tiga level. Hal ini dilakukan tanpa mengurangi substansi, dan indikator perilaku yang ada dari masing-masing level.

Adi menjelaskan, pelatihan sosial kultural dibagi menjadi tiga jenjang, yaitu pelatihan sosial kultural jenjang satu, dua, dan tiga.

Baca juga: Platform E-Learning ASN Unggul Jadi Solusi Pelatihan ASN di Tengah Pandemi

“Tentunya kompetensi yang dicapai juga akan berbeda beda. Di jenjang satu di diberikan kompetensi untuk memahami, mengenali, dan menerima keragaman sosial kultural,” ujarnya.

Jenjang dua, lanjut Adi, memberikan kompetensi untuk mengembangkan dan mempromosikan keragaman sosial kultural.

Sementara itu, di jenjang tiga memberikan kompetensi untuk mewujudkan lingkungan yang produktif di tengah keragaman sosial kultural.

"Ketiga jenjang tersebut bisa diselenggarakan oleh lembaga pelatihan yang telah terakreditasi oleh LAN dengan kurikulum yang terdiri atas mata pelatihan generik dan mata pelatihan muatan lokal," paparnya.

Lebih lanjut, Adi menjelaskan, mata pelatihan generik disusun dan dikembangkan oleh LAN dan dilakukan melalui pelatihan mandiri. Pelatihan ini menggunakan metode pembelajaran daring secara tidak langsung (asynchronous) bertempat di tempat kedudukan peserta.

Baca juga: LAN Luncurkan 8 Karya Tulis Ilmiah, ASN Unggul Mobile, dan Aplikasi Gamifikasi

“Sedangkan mata pelatihan muatan lokal disusun dan dikembangkan oleh lembaga penyelenggara pelatihan. Pelatihan ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode daring secara langsung (synchronous), pembelajaran klasikal, distance learning, dan metode lain sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com