Hasto Kristiyanto menilai kepemimpinan Anies Baswedan jauh berada di bawah Jokowi, Ahok, dan Djarot saat menjadi Gubernur DKI.
Akibatnya, kini kemajuan Jakarta tidak seperti ketika tiga kader PDI-P tersebut memimpin ibu kota.
"Sebab, praktis kemajuan dalam beberapa tahun terakhir masih jauh di bawah kemajuan ketika DKI dipimpin oleh Pak Jokowi, Pak Ahok, dan Pak Djarot," sebut Hasto dalam keterangannya, Kamis (6/1/2022).
Baca juga: Anggota Fraksi PDI-P: Anies Lakukan Pembiaran Terhadap Kerumunan Rizieq Shihab
Hasto membicarakan hal ini saat mengungkap upaya PDI-P yang sedang merancang gagasan tentang masa depan DKI. Tujuannya adalah guna memercepat pembangunan di DKI Jakarta.
Meski PDI-P belum memutuskan soal nama calon yang akan diusung pada Pilkada DKI 2024, Hasto sempat mengungkap beberapa kandidat yang masuk dalam radar partainya untuk bisa menggantikan Anies sebagai Gubernur DKI.
"Ada juga Anas (Abdullah Azwar Anas) dari Banyuwangi (mantan Bupati Banyuwangi), Hendi (Hendrar Prihadi) dari Semarang (Wali Kota Semarang), kemudian pak Kanang (Budi Kanang Sulistyono) dari Kabupaten Ngawi (eks Bupati Ngawi)," urai Hasto saat ditemui di Sekolah Partai PDI-P, Jumat (7/1/2022).
Baca juga: Kritik Masalah Bansos, Politisi PDI-P: Anies Tega Bayar Rp 207 Miliar untuk Formula E
Selain nama-nama itu, Hasto menyebut sosok Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang pernah 2 periode menjadi Wali Kota Surabaya.
"Bu Risma dalam kepemimpinan selama 2 periode di Kota Surabaya mampu menunjukkan perubahan yang signifikan. Perubahan secara kultur sehingga masyarakat Surabaya kita lihat sekarang merawat lingkungan dengan baik," ucap Hasto.
Sementara untuk Gibran, Hasto menyebut putra sulung Jokowi tersebut masih harus membuktikan kepemimpinan yang ideologis dan mengedepankan kultur Nusantara agar bisa dipertimbangkan PDI-P sebagai cagub DKI.