JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti meminta orangtua dan anak diberi hak untuk memilih apakah akan menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Hal itu disampaikan Retno menanggapi masifnya penyebaran Covid-19 varian Omicron.
“(Dibiarkan) memilih berdasarkan kondisi dan profil risiko masing-masing keluarga,” kata Retno pada Kompas.com, Jumat (28/1/2022).
Retno menyebut, pemerintah mesti belajar dari gelombang kedua Covid-19 medio tahun 2021 agar tidak banyak masyarakat yang menjadi korban.
Apalagi, lanjut dia, saat ini telah ditemukan transmisi lokal penularan varian Omicron dan pasien yang meninggal dunia.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Pimpinan Komisi X Minta Keputusan Evaluasi PTM Libatkan Daerah
Retno berharap, agar fakta ini membuat pemerintah memprioritaskan kesehatan anak-anak untuk dalam mengambil kebijakan.
“Kita harus mengedepankan keselamatan anak-anak Indonesia,” ucapnya.
Selain itu, Retno meminta, agar pihak sekolah terbuka menyampaikan informasi tentang kondisi siswanya.
Sebab, KPAI mendapatkan aduan dari masyarakat bahwa ada pihak sekolah yang menutupi informasi jika ada siswa yang terinfeksi Covid-19.
“Sehingga ketika anak kembali PJJ, namun tetap pergi ke luar rumah, ia berpotensi tertular dari temannya itu,” jelas dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.