Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Gejala Ringan, Sedang, dan Berat Pasien Omicron

Kompas.com - 28/01/2022, 15:00 WIB
Mutia Fauzia,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso , Mohammad Syahril mengungkapkan beberapa gejala pasien Covid-19 varian Omicron yang selama ini dirawat di rumah sakit tempat ia bertugas.

Ia mengatakan, hingga saat ini RSPI Sulianti Saroso telah merawat 184 pasien dengan varian Omicron. Namun demikian, 126 di antaranya sudah dipulangkan dalam keadaan sembuh.

Syahril pun mengungkapkan, bila dibandingkan dengan pasien varian delta yang dirawat pada April tahun lalu, pasien varian Omicron dengan gejala ringan hingga berat tidak jauh berbeda.

"Gejala ringan sampai dengan berat hampir sama dengan gejala-gejala Covid-19 yang lalu. Untuk ringan sampai dengan sedang itu demam, batuk, sakit tenggorokan, tidak ada yang khas khusus berbeda dengan Delta yang lalu," kata Syahril dalam sesi tanya jawab dengan media yang ditayangkan YouTube KompasTV, sebagaimana dilansir pada Jumat (28/1/2022).

Baca juga: Gejala Omicron Sulit Dibedakan dari Flu Biasa, jika Merasa Sakit, Segeralah Testing!

Sementara, untuk gejala sedang hingga berat dan kritis tergantung keparahannya.

Syahril mengungkapkan, beberapa gejala yang ditunjukkan yakni kesulitan bernapas hingga gangguan pada sistem pencernaan.

"Intinya paling besar serangan pada sistem saluran napas. Sehingga kalai dia masuk berat bahkan kritis perlu pertolongan oksigen, yakni dengan High Flow Nasal Cannula (HFNC). Itu tekanannya sangat tinggi. Bahkan kalau sudah masuk kritis pasien harus menggunakan ventilator," kata Syahril.

Adapun Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengatakan, kebanyakan pasien Covid-19 varian Omicron yang dirawat di tempat ia bertugas, yakni RS Persahabatan, menunjukkan gejala batuk dan nyeri tenggorokan.

Ia juga mengungkapkan, gejala awal pada varian Corona berbeda dengan varian Delta. Pada varian Alpha atau Delta, mulanya pasien akan mengalami demam.

Namun, hal itu tidak dirasakan oleh pasien varian Omicron.

"Berbeda dengan Alpha, Beta, Delta, biasanya entry point-nya 90 persen demam. Di rumah sakit kami demam hanya 18 sampai degan 20 persen. Kemudian juga tidak ada sesak, tidak ada yang butuh oksigen. Artinya tidak ada krusakan pada paru-paru," kata dia.

Baca juga: Kasus Omicron di Indonesia Meningkat, Menkes Minta Masyarakat Kenali Ciri hingga Penularannya

Erlina menjelaskan, hal itu terjadi lantaran terjadi relokasi tempat perkembangbiakan virus SARS-Cov-2 yang telah bermutasi pada varian Omicron di saluran napas atas.

"Jadi enggak sampai ke bawah. Kalau sampai sedikit saja, enggak sampai 20 persen. Itu mengapa gejalanya hanya ringan-ringan saja. Gejala yang khas batuk, nyeri tenggorokan, atau tenggorokan gatal," kata Erlina.

Sehingga, Erlina berpesan jika masyarakat merasakan gatal, nyeri tenggorokan dan batuk segera memeriksakan diri.

"Itu kondisi saat ini yang kita curigai sebagai Omicron. Enggak sampai demam, jadi jangan menunggu demam. Apalagi kalau ada riwayat dengan Omicron, segera periksakan diri," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com