JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, meminta pemerintah daerah mempercepat proses vaksinasi Covid-19 untuk lansia. Pasalnya, masih banyak daerah melaporkan realisasi vaksinasi lansia yang rendah.
Padahal, lansia merupakan golongan yang paling rentan mengalami fatalitas ketika tertular Covid-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2 varian Omicron.
Realisasi vaksinasi lansia untuk dosis kedua secara nasional pun cenderung stagnan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), realisasi dosis kedua baru mencapai 47,47 persen dari target 21.553.118.
"Pada kesempatan kali ini saya minta tolong untuk bisa mendorong daerah-daerah yang masih rendah vaksinasi masyarakat lansianya untuk bisa dipercepat," kata Budi saat melakukan keterangan pers secara virtual, Kamis (27/1/2022).
Beberapa daerah yang hingga saat ini terpantau melaporkan realisasi vaksinasi lansia yang rendah yakni Aceh, dengan target vaksinasi lansia sebanyak 339.125 dan realisasi dosis pertama sebesar 77,06 persen. Sementara untuk vaksinasi dosis kedua baru sebesar 23,21 persen.
Provinsi Maluku, dengan target vaksinasi lansia sebanyak 127.308 orang, realisasi dosis pertamanya sebesar 49,41 persen dan dosis kedua sebesar 25,30 persen.
Papua, target vaksinasi lansia sebanyak 177.361 dengan realisasi dosis pertama 14,22 persen dan dosis keedua sebesar 10,49 persen.
Papua Barat, target vaksinasi lansia sebesar 50.834 orang. Dari jumlah tersebut, sebesar 29,84 persen sudah mendapatkan vaksin dosis pertama dan 19,85 persen mendapatkan vaksin dosis kedua.
"Saya minta kepala daerah untuk segera melakukan vaksinasi semua masyarakat lansia mereka karena penting sekali ini masyarakat yang lansia divaksinasi untuk melindungi mereka," kata Budi.
Baca juga: Kemenkes Ungkap Tantangan Percepat Vaksinasi Lansia, Hoaks hingga Susah Diyakinkan
Sebelumnya, Budi juga sempat mengungkapkan data 16 pasien Omicron dengan gejala sedang dan berat yang dirawat di rumah sakit di Indonesia per 26 Januari 2022.
Dari data tersebut, sebanyak empat orang dari 16 orang yang di rawat di rumah sakit berusia di bawah 40 tahun.
"Dilihat dari umumrnya, ini kasus sedang atau berat yang dirawat di rumah sakit, umurnya 55, 52, 24, 51, 30, dan 27. Lalu 68, 56, 39, 17, dan 65. Kemudian 63, 25, 72, 48, dan 77 tahun," kata Budi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.