JAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia mulai terjadi lagi seiring menyebarnya varian Omicron. Kasus harian Covid-19 naik menjadi 8.077 pada Kamis (27/1/2022).
Penambahan kasus harian tersebut menjadi yang tertinggi sejak 2 September 2021 dengan jumlah kasus harian saat itu 8.955.
Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 4.309.270.
Penambahan kasus harian Covid-19 diperoleh setelah dilakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 346.733 yang diambil dari 236.651 orang.
Baca juga: UPDATE: Tambah 8.077, Total Ada 35.704 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia
Sebanyak 8.077 kasus baru Covid-19 tersebut tersebar di 32 provinsi dan tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus tertinggi. Lima provinsi itu yakni DKI Jakarta (4.149 kasus baru), Jawa Barat (1.744 kasus baru), Banten (1.291 kasus baru), Jawa Timur (255 kasus baru), dan Bali (212 kasus baru).
Satgas Penanganan Covid-19 juga melaporkan 1.643 orang sembuh dari Covid-19 sehingga total kasus sembuh menjadi 4.129.305.
Selain itu, kasus kematian akibat Covid-19 dilaporkan bertambah 7, sehingga total kasus kematian menjadi 144.261.
Satgas juga melaporkan, kasus aktif mencapai 35.704 setelah terjadi penambahan 6.427 dalam 24 jam terakhir kemarin. Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona, dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Kantor Staf Presiden (KSP) menyebutkan, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit (RS) di Jakarta telah mencapai 45 persen pada Rabu lalu. Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo mengatakan, pihaknya juga sudah mulai menerima laporan tentang warga yang sulit mencari RS.
"Data per Rabu kemarin, BOR RS di Jakarta mencapai 45 persen. Dan KSP sudah mulai menerima laporan warga yang kesulitan mencari rumah sakit," kata Abraham dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Abraham mengatakan, keterisian tempat perawatan rumah sakit di Jakarta didominasi para pasien yang tidak mendesak atau tanpa gejala. Masyarakat dan rumah sakit sebaiknya lebih mengutamakan pasien yang sakit berat, lansia, dan komorbid.
Abraham mengimbau masyarakat yang terpapar Covid-19 dari varian Omicron tanpa gejala atau ringan untuk lebih memanfaatkan telemedis dan melakukan isolasi mandiri (isoman).
"Masyarakat tidak perlu panik. Apalagi WHO menyebut varian Omicron lebih ringan ketimbang (varian) Delta. Yang penting waspada, proposional," tutur Abraham.
Abraham menambahkan, meski BOR rumah sakit untuk pasien Covid-19 dari varian Omicron mulai meningkat, dapat dipastikan sampai saat ini ketersediaan tempat tidur masih mencukupi.
Ia melanjutkan, konversi tempat tidur untuk pasien Covid-19 terus dilakukan. Selain itu, stok obat-obatan di RS juga sudah distribusikan oleh Kementerian Kesehatan.
Selain itu, dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron, pemerintah sudah menyiagakan 1.011 rumah sakit dan 82.168 tempat tidur untuk pasien Covid-19.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kemudian menjelaskan, BOR rumah sakit untuk pasien Covid-19 di Jakarta yang dilaporkan 45 persen itu berbasis data tempat tidur isolasi yang saat ini yang terpasang, bukan berbasis kapasitas maksimal yang ada.
Baca juga: Menkes: BOR RS Covid-19 di Jakarta Saat Ini Berbasis Kapasitas Terpasang, Bukan Kapasitas Maksimal
"Ada yang namanya kapasitas maksimal, ada yang namanya kapasitas terpasang. Jadi DKI ini kapasitas maksimalnya 11.500 tempat tidur isolasi. Pada Juli pernah pasien yang kena 11.000 itu masih bisa masuk," kata Budi dalam sesi tanya jawab media yang ditayangkan YouTube KompasTV sebagaimana dilansir pada Jumat (28/1/2022).
Budi Gunadi Sadikin juga mengatakan, saat ini terdapat 80.000 tempat tidur untuk perawatan isolasi pasien Covid-19 di seluruh Indonesia. Dari kapasitas tersebut, sebanyak 7.688 tempat tidur telah terisi oleh pasien Covid-19 dengan 52 pasien dirawat di ruang ICU.
Budi mengatakan, dari data tersebut, saat ini tingkat keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit masih di bawah 10 persen.
"Kondisi di rumah sakit, per kemarin yang dirawat di seluruh Indonesia 7.688 di seluruh Indonesia. Yang di ICU 52. Total tempat tidur isolasi yang sudah siap sekarang untuk dipakai sekitar 80.000-an," kata Budi Gunadi.
Meski demikian, Budi mengemukakan bahwa pemerintah menyiapkan tempat tidur isolasi tambahan untuk menambah kapasitas yang ada, berkaca pada lonjakan kasus Covid-19 varian Delta pada bulan Juli lalu.
Ia menjelaskan, jika terjadi lonjakan kasus Covid-19, kapasitas tempat tidur isolasi bisa ditingkatkan menjadi 120.000 sampai dengan 130.000.
"Namun yang sekarang ready untuk dipakai, enggak perlu dikonversi sudah siap 80.000-an. Sudah terisi 7.600," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.