JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengatakan, gejala pasien terpapar varian Omicron lebih banyak berupa batuk dan nyeri pada tenggorokan.
Menurutnya, saat ini dua kondisi tersebut menjadi gejala khas varian Omicron.
"Data di RS kami (RS Persahabatan), gejala paling banyak adalah batuk dan nyeri tenggorokan. Ini gejala yang khas untuk Omicron," ujar Erlina dalam sesi tanya jawab dengan media yang ditayangkan YouTube KompasTV, sebagaimana dilansir pada Jumat (28/1/2022).
Erlina melanjutkan, gejala terpapar varian Omicron berbeda dengan gejala varian Delta atau Alpha yang mayoritas pasien merasakan demam.
Baca juga: Apa Saja Gejala Varian Omicron pada Balita?
Sebab varian Omicron melakukan replikasi di saluran napas bagian atas.
"Maka gejalanya hanya ringan saja. Gejala yang khas. Beda dengan Alpha, Delta, biasanya entry-nya demam 90 persen. Kalau Omicron itu hanya 18-20 persen," tutur Erlina.
"Tidak ada yang sesak, tidak ada yang butuh oksigen. Artinya tidak ada keruskan paru," lanjutnya.
Sehingga, Erlina berpesan jika masyarakat merasakan gatal, nyeri tenggorokan dan batuk segera memeriksakan diri.
"Kalau ada gejala batuk, nyeri tenggorokan, atau tenggorokan gatal dan kita curiga adalah omicron. Jangan tunggu demam, segera periksakan (tes Covid-19)," tambahnya.
Sementara itu Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril menyebutkan,demam sebagai salah satu gejala pasien Omicron.
Baca juga: Mengenal Molnupiravir dan Favipirapir, Obat Covid-19 untuk Gejala Ringan
Itu berdasarkan pengamatannya dari pasien yang dirawat di rumah sakit itu.
"Gejalanya hampir sama dengan gejala Covid-19 yang lalu. Yakni demam, batuk, sakit tenggorokan. Itu kalau yang ringan sampai sedang," kata Syahril.
Kemudian, jika kondisinya sudah sedang hingga kritis, pasien mengalami sesak napas tinggi, ada gangguan di sistem pencernaan, dan gangguan di sistem saluran napas.
Sehingga, pasien seperti ini membutuhkan pertolongan oksigen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.