Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Harapkan Kontribusi B20 dalam Percepatan Transformasi Menuju Energi Hijau

Kompas.com - 28/01/2022, 08:14 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, transformasi menuju energi hijau merupakan salah satu fokus dalam Presidensi G20 Indonesia. Sejalan dengan itu, Jokowi mendorong B20 untuk berkontribusi dalam upaya mempercepat transformasi energi ini.

“Kami mengharapkan kontribusi B20 untuk mempercepat transformasi energi yang mulus, tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat kecil,” kata Presiden saat membuka secara resmi Pertemuan Pendahuluan B20 atau B20 Inception Meeting 2022, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/1/2022).

Baca juga: Jokowi Ajak Negara B20 Berinvestasi di Sektor Ekonomi Digital Indonesia

Jokowi melanjutkan, solusi global dalam hal pendanaan dan kemitraan merupakan agenda yang harus menjadi perhatian utama, termasuk alih teknologi untuk mendorong produksi berbasis ekonomi hijau.

Sebab, potensi di sektor energi terbarukan harus diikuti dengan skenario dan peta jalan yang jelas, termasuk pendanaan dan investasi.

Kepala Negara mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan sebesar 418 gigawatt, baik itu yang bersumber dari air, panas bumi, angin, maupun matahari.

Indonesia juga memiliki kekayaan sumber daya mineral logam yang dibutuhkan untuk mendorong transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan.

“Kami kaya akan nikel, bauksit, timah, dan tembaga. Kami memastikan akan menyuplai cukup bahan-bahan tersebut untuk kebutuhan dunia," kata Jokowi.

Baca juga: 7 Fakta Kota Pagar Alam yang Dicanangkan Sebagai Kota Energi Hijau

"Namun, bukan dalam bentuk bahan mentah, tetapi dalam bentuk barang jadi atau setengah jadi yang bernilai tambah tinggi,” tegas Presiden.

Presiden juga menjelaskan, hilirisasi nikel yang dimulai tahun 2015 di Indonesia telah memberikan dampak positif pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan nilai ekspor, serta neraca perdagangan Indonesia.

Kepala Negara menjelaskan, saat ini nilai ekspor Indonesia meningkat sebesar 230 miliar dollar AS yang sangat dipengaruhi oleh peningkatan ekspor besi baja. Ekspor besi baja pada tahun 2021 mencapai 20,9 miliar dollar AS, meningkat dari hanya 1,1 miliar dollar di tahun 2014.

Pada tahun 2022, Presiden Jokowi memperkirakan nilai ekspor besi baja Indonesia dapat mencapai kisaran 28-30 miliar dollar AS.

“Setelah nikel, kami akan mendorong investasi di sektor bauksit, tembaga, dan timah,” ujarnya.

Lebih lanjut Presiden menyampaikan, mekanisme transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan yang dilakukan Indonesia akan tetap menjamin kepastian investasi. Pemerintah mendorong “pensiun dini” pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Jawa dan Sumatera dan beralih ke energi baru terbarukan seperti geotermal dan solar panel.

“Kami akan membuka partisipasi di sektor swasta untuk berinvestasi di transisi energi ini. Saat ini, ada 5,5 gigawatt PLTU yang siap untuk program early retirement ini,” ungkapnya.

Pemerintah Indonesia juga telah melakukan dekarbonisasi di sektor transportasi dengan membangun mass urban transport, seperti LRT (Lintas Rel Terpadu) dan MRT (Moda Raya Terpadu) di Jakarta, serta mendorong investasi untuk pabrik mobil listrik.

"Kami mengundang investasi yang bisa mendorong nilai tambah yang saling menguntungkan,” ucap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com