JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan uji coba alat blue pass kepada para pegawai untuk melacak keberadaan Covid-19.
Blue pass ini dipinjamkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura kepada BNPB.
“Kami menginformasikan bahwa KBRI Singapura akan mengirimkan 520 unit Blue Pass, satu tablet pengolah data, dan satu scanner untuk dipinjamkan kepada BNPB guna dilaksanakan trial tracing covid-19 di BNPB,” kata Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo dalam keterangan tertulis, dikutip dari laman resmi BNPB, Rabu (26/1/2022).
Selain itu, KBRI Singapura juga mengirimkan peralatan pendukung seperti tablet pengolah data dan satu scanner untuk memantau pemanfaatan blue pass.
Suryo menjelaskan, blue pass bekerja secara otomatis untuk mendeteksi perangkat yang digunakan pengguna lain yang berdekatan sekitar 3 meter.
Ia mengatakan, dalam kurun waktu sekitar 10 menit, Blue pass yang saling berdekatan itu akan merekam ke dalam perangkat pengguna sebagai kontak erat.
"Alat tanpa GPS ini tidak akan melacak keberadaan pengguna," ujarnya.
Suryo mengatakan, data yang direkam tersebut akan diunduh ke dalam penyimpanan data yang aman.
Baca juga: Kontak Erat Varian Omicron, Apa yang Harus Dilakukan?
Ia mengatakan, apabila pengguna atau pegawai BNPB terbukti positif Covid-19, maka pelacakan kontak erat pada penyimpanan data blue pass itu akan dilakukan.
"Data akan secara cepat menginformasikan terkait contact tracing. Perangkat kecil berwarna biru ini ringan dan tahan air serta kapasitas baterai 12 bulan," ucap dia.
Adapun BNPB rutin melakukan rapid test antigen secara berkala untuk para pegawai maupun pengunjung sebelum memasuki gedung serta mewajibkan penggunaan masker.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.