"Dari sisi surveilans ditekankan karena kasusnya semakin banyak, tidak semua akan di-genome sequencing lagi. Genome sequence akan lebih kami arahkan untuk menganalisis pola penyebaran kasus Omicron," ungkap Budi.
Baca juga: Luhut Sebut Kematian akibat Omicron di DKI Rendah, Ini Alasannya
Menurut Budi, alat tes PCR dengan SGTF yang bisa mendeteksi Omicron sudah distribusikan dan segera ditambah untuk sejumlah daerah.
Budi juga meminta kepada daerah agar disiplin melakukan testing sebanyak satu per 1.000 penduduk per minggu tetap dijalankan.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini angka reproduksi efektif (RT) Covid-19 di Jawa-Bali mengalami peningkatan. Hal ini menurutnya membuat pemerintah waspada.
"Pemerintah tetap waspada terutama melihat angka reproduksi efektif mulai mengalami peningkatan. Saat ini angka RT di Jawa sudah mencapai 1 dan Bali sudah lebih dari 1," ujar Luhut dalam konferensi pers secara virtual.
Sejalan dengan perkembangan itu, pemerintah pun terus mewaspadai tren positivity rate Covid-1 yang terus meningkat. Menurut Luhut, secara keseluruhan positivity rate PCR dan antigen masih di bawah standar WHO sebesar 5 persen. Namun, khusus untuk positivity rate PCR terus naik.
"Sudah mencapai hampir 9 persen," ungkap Luhut.
Luhut melanjutkan, dalam sepekan terakhir kasus harian Covid-19 terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah, kasus di Jawa-Bali mendominasi kasus harian yang naik itu.
"Kenaikan di Jawa Bali kami identifikasi masih bersumber dari peningkatan pada wilayah aglomerasi Jabodetabek," kata Luhut.
Data pemerintah juga mengidentifikasi kasus yang disebabkan oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sudah berada di bawah 10 persen dari total kasus nasional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa transmisi lokal yang terjadi di Indonesia sudah lebih mendominasi dibandingkan pada periode sebelumnya.
Berdasarkan perkembangan tersebut, Luhut mengimbau masyarakat untuk lebih waspada.
"Protokol kesehatan jangan ditinggalkan, selalu kenakan masker, kurangi aktivitas di luar rumah yang tidak perlu, dan selalu gunakan PeduliLindungi ketika beraktivitas di tempat umum," ujar Luhut.
Meskipun kasus Covid-19 terus meningkat, Luhut menegaskan pemerintah tetap dalam kendali penuh menghadapi varian Omicron. Dia menilai peningkatan kasus saat ini masih dalam kendali.
"Pemerintah dalam kendali penuh menghadapi varian Omiceon. Peningkatan kasus relatif terkendali. Jumlah kasus konfirmasi dan aktif harian masih lebih rendah, lebih dari 90 persen jika dibandingkandengan kasus puncak (penularan) varian Delta," kata Luhut.
Baca juga: PPKM Diperpanjang, Jabodetabek Berstatus Level 2 Selama Sepekan Mendatang
Dia menjelaskan, sejak varian Omicron ditemukan satu bulan lalu di Indonesia, saat ini belum terlihat tanda-tanda kenaikan kasus yang cukup eksponensial seperti yang terjadi di berbagai negara dunia.