JAKARTA, KOMPAS.com - The Values 20 Group (V20) mendorong kepala negara anggota Group of 20 (G20) untuk membantu negara-negara miskin memperoleh akses vaksin Covid-19.
Co-Sherpa V20 2022 Makarim Wibisono mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 yang menyebar luas dan sudah hampir memasuki tiga gelombang, hanya negara-negara tertentu yang memiliki kapasitas untuk mengatasi.
"Sementara sebagian besar negara-negara hanya 30 persen yang bisa mencapai vaksinasi dosis pertama, di bawah 40 persen, sementara di kita sudah booster," kata Makarim dalam wawancara secara daring, Senin (24/1/2022).
Ia mengatakan, kondisi ketimpangan ini menunjukkan negara-negara anggota G20 perlu untuk mengembangkan nilai-nilai terkait dengan gotong royong.
Di mana di dalam gotong royong terdapat nilai integritas, solidaritas, dan saling berbagai.
"Ini perlu dikembangkan, tidak hanya orientasinya meningkatkan. Meningkatkan tanpa membuka akses luas ke negara-negara yang tidak punya kemampuan," ujar Makarim.
Kondisi banyak negara yang tak mampu mendapatkan akses vaksinasi kontras dengan kondisi beberapa negara di dunia yang justru memiliki pasokan vaksin melimpah.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Karantina Bubble untuk Moto GP dan KTT G20
Bahkan, beberapa negara, saking banyaknya vaksin tersedia, banyak yang sudah kedaluwarsa.
Di Indonesia, terakhir, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sebanyak 1,121 juta vaksin di Indonesia yang sudah kedaluwarsa.
Hal inilah yang menurut Makarim perlu diperhatikan oleh negara-negara anggota G20.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.