Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilot tentang Megawati: Daratkan Hercules A-1341 pada Penerbangan dari Bali ke Madiun

Kompas.com - 24/01/2022, 10:35 WIB
Irfan Kamil,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan pilot pesawat kepresidenan, Agus Sudarya, punya pengalaman tak terlupakan dengan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.

Dalam sebuah perjalanan dinas kenegaraan dari Bali ke Madiun di Jawa Timur, Megawati yang saat itu orang nomor satu di Indonesia meminta duduk di sebelahnya untuk menjadi kopilot.

“Pada saat itu, Ibu (Megawati) naik di kokpit, di ketinggian 1.500 (kaki) Ibu menepuk tangan kanan saya, terus bilang 'Mas, boleh enggak saya duduk di tempat duduk sebelah kanan kopilot'?” cerita Agus dalam acara "Sikap Hidup Merawat Pertiwi", Minggu (23/1/2022).

Baca juga: Megawati Itu Jenaka dan Membentak

Dalam penerbangan itu, ujar Agus, Megawati dibantu oleh navigator Mayor Yoyo dan oleh  Mayor Indra Jaya sebagai kopilot.

Keduanya bertugas melakukan komunikasi dengan Air Traffic Control (ATC) dari Bali untuk berkoordinasi soal rute penerbangan ke Madiun.

Megawati sendiri yang bahkan berkomunikasi dengan pihak ATC pada saat pesawat berada di ketinggian 7.000 feet.

"Beliau kontak Bali control, 'Bali control this is A-1341', 'go ahead'," ucap Agus.

Menurut Agus, dalam komunikasi itu, sejumlah maskapai penerbangan yang berada di sekitar Bali mendengar komunikasi Megawati dengan otoritas penerbangan tersebut.

Awalnya, ujar dia, mereka tidak mengetahui yang berbicara adalah presiden Republik Indonesia.

"Pas saat Ibu calling, setelah itu maskapai penerbangan di sekitar Bali mendengar dan menanyakan ke saya, dengan frekuensi berbeda, 'Mas kok ada kopilot perempuan'. Saya bilang check your voice and check your sound," kata Agus.

“Pada saat ketinggian masuk 16.000 feet, Ibu calling lagi, ‘Bali control, Alpha 1341 reaching 16.000 (feet), call over Surabaya," tutur dia.

Setelah Megawati berkomunikasi dengan otoritas penerbangan, seluruh maskapai kemudian menyadari bahwa yang berbicara dari Hercules A-1341 adalah presiden RI.

"Semua maskapai penerbangan yang mendengar di frekuensi tersebut mengatakan merdeka! Ibu merdeka! Presiden merdeka! Semua mengucapkan merdeka,” ucap Agus.

Saat mendengar semangat yang diberikan sejumlah maskapai tersebut, Megawati pun mengucapkan terima kasih.

Lebih lanjut, menurut Agus, dalam perjalanan Megawati aktif menanyakan apa yang dia dilihat dalam penerbangannya.

Baca juga: Cerita Pramono Anung tentang Megawati: Pernah Akan Pecat Kader yang Mau Interupsi Pidato SBY

"Pada saat ketinggian 16.000 tersebutlah, Ibu itu bertanya ini sebelah kiri gunung apa? Gunung Semeru saya jawab. Ini sebelah kanan apa? Pulau Madura, Ibu bertanya terus," ucap Agus.

"Sebetulnya saya tuh stres, karena yang duduk di sebelah kanan ini adalah pemimpin negara," tutur dia.

Menurut Agus, dia juga mendapat teguran dari seniornya yang mengetahui bahwa Megawati ikut menerbangkan Hercules tersebut.

Seniornya itu, kata dia, mengingatkan agar berhati-hati untuk menyelesaikan penerbangan dengan baik karena membawa orang nomor satu di Indonesia.

“Lewat Surabaya, leaving dari ketinggian 16.000 (kaki) itu descent. Saya berpikir saat itu Ibu mau pindah seat. Mau diisi lagi oleh kopilot. Ternyata sampai pesawat leaving, contact Madiun, approach, dan contact Wahyudi Tower, Ibu sampai landing dan Ibu me-landing-kan pesawat,” ungkap Agus.

"Dan Ibu me-landing-kan pesawat. Itulah dalam diri saya kebanggaan yang sangat tinggi, karena beliau sebagai pemimpin Indonesia tapi bisa menerbangkan pesawat cukup besar itu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com