"Ketika kita di luar pemerintahan pada periode pertama pemerintahan Pak SBY pasti mereka merasakan bagaimana PDI Perjuangan walaupun jumlah kursinya tidak banyak tetapi di parlemen kita sangat kuat," ucap Parmono.
"Dan kita mengkritisi dengan cara yang mungkin dianggap orang lebih cerdas. Sehingga selalu ada pembedanya, kalau kita misalnya mengkritik soal sesuatu, kita tidak hanya mengkritik, tetapi kita selalu memberikan solusi alternatif," kata dia.
Sekretaris Kabinet Indonedia Maju ini menambahkan, selalu ada solusi yang ditawarkan PDIP untuk menjadi alternatif jalan keluar permasalahan banga.
Baca juga: HUT Ke-75 Megawati, Pramono Anung: Politik Ibu Ketum Jangka Panjang, Tidak Grasa-grusu
Partainya, kata dia, tidak hanya "asal beda" saat berada di luar pemerintahan yang tengah berkuasa.
"Sekarang ini, kalau kritiknya hanya sekedar tidak mau ini, tidak mau itu, ya kita tidak terlalu persoalkan. Tetapi kalau kritiknya kemudian di lapangannya juga nampak, di DPR-nya juga nampak, di publiknya, di media juga nampak maka itu akan dihormati orang," tutur Pramono.
"Jadi oposisi enggak (hanya) sekedar beda, enggak asal beda, dan (PDI Perjuangan) kelaminnya selalu jelas," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.