Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penunjukan Mayjen Maruli Simanjuntak Jadi Pangkostrad Dinilai Tak Banyak Berubah dari Pola Sebelumnya

Kompas.com - 23/01/2022, 10:52 WIB
Irfan Kamil,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penunjukan Mayor Jenderal (Mayjen) Maruli Simanjuntak sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dinilai tidak banyak berubah dari pola sebelumnya.

Pengamat militer dari Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menilai, penunjukan Maruli serupa dengan karier 20 perwira tinggi dalam jabatan yang sama sejak era Reformasi.

Misalnya, pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer atau Kodam dan memiliki berkualifikasi di satuan tempur Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Baca juga: Profil Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Menantu Luhut yang Resmi Jabat Pangkostrad

"Penunjukan Maruli sebagai Pangkostrad tidak banyak mengubah kecenderungan pola riwayat jabatan seorang Panglima Kostrad," ujar Anton, melalui keterangan tertulis, Sabtu (22/1/2022).

"Pernah menjabat Panglima Kodam, memiliki jejak kualifikasi satuan tempur Kopassus dan berasal dari lulusan akademi militer yang lebih muda dari pejabat pendahulu," ucap dia.

Kendati demikian, mutasi sejumlah perwira tinggi, termasuk Angkatan Darat (AD), juga dinilai menunjukkan sinyal baik regenerasi di tubuh TNI AD.

Adapun berdasarkan Surat Keputusan Keputusan Nomor 66/I/2022, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa melakukan mutasi pada 328 perwira tinggi.

Selain Maruli, terdapat sejumlah perwira tinggi yang menempati jabatan baru, yakni Mayjen Nyoman Cantiasa dan Mayjen Agus Subiyanto.

“Roda regenerasi terutama di tubuh AD sudah mulai bergerak. Ditandai dengan adanya lulusan Akmil 1990-1992 sudah mulai menjabat pos bintang tiga,” tutur Anton.

Baca juga: Mutasi Perwira Tinggi Dinilai Sinyal Baik bagi Regenerasi Tubuh TNI AD

Anton menilai, mutasi tersebut telah menjawab kekhawatiran terkait adanya penumpukan jabatan di tubuh TNI AD karena banyaknya perwira yang tidak memiliki jabatan.

“Ini tentu saja sinyal baik mengingat ada kekhawatiran regenerasi di TNI AD akan melambat akibat adanya penumpukan perwira yang tidak mempunyai jabatan,” kata dia.

Di sisi lain, Anton berpandangan bahwa langkah Andika melakukan mutasi harus dibarengi dengan persiapan program pensiun yang konsisten.

“Perbaikan kebijakan ini krusial, karena jika ini alpa maka fenomena penumpukan perwira akan semakin parah,” tutur dia.

Seperti diketahui, Maruli menjabat sebagai Pangkostrad menggantikan Dudung Abdurachman yang kini menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Sebelum menjadi Pangkostrad, Maruli pernah menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspamres).

Maruli juga merupakan menantu Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com