Nadia menjelaskan, kasus Omicron paling banyak datang dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), yakni 831 kasus.
Sedangkan transmisi lokal berjumlah 282, dan masih ada 48 kasus yang belum diketahui asal penularannya.
Menurut dia, kasus Omicron paling banyak berasal dari Arab Saudi, khususnya Pekerja Migran Indonesia (PMI). Kemudian paling banyak kedua berasal dari wisatawan yang kembali dari Turki.
“Nanti jemaah umrah itu juga akan berkontribusi terhdaap peningkatan Omicron terutama dari Arab Saudi, ini juga masih terus kita lakukan evaluasinya,” kata Nadia.
Sebelumnya, pemerintah telah memprediksi bahwa kasus Covid-19 akan terus merangkak naik. Diprediksi, puncak gelombang Omicron terjadi pada akhir Februari atau pertengahan Maret.
“Beberapa yang kami amati, berangkat seperti kasus covid di Afsel (Afrika Selatan), puncak gelombang Omicron ini berada di pertengahan Februari hingga awal Maret ini,” kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan dalam konferensi pers evaluasi PPKM, Minggu (16/1/2022).
Baca juga: Cegah Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa, Kemenkes Minta Dinkes Percepat Laju Vaksinasi Primer dan Booster
Sementara, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, Indonesia baru saja memasuki pandemi gelombang tiga.
"Kalau dibilang memasuki gelombang 3 sudah jelas, ini kan sudah naik ini, lagi awal-awal dari gelombang 3 kita ini," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (21/1/2022).
Dicky mengatakan, saat ini peningkatan kasus Covid-19, khususnya Omicron, memang terkesan perlahan.
Namun, belajar dari negara lain, kasus yang meningkat pelan-pelan itu berubah menjadi eksponensial dalam waktu singkat. Bahkan, kecepatannya melebihi penularan varian Delta.
"Ini yang sulit dicegah, apalagi mayoritas ini nggak bergejala dan banyak juga orang nggak melakukan tes, juga kapasitas tes di banyak negara terbatas, sehingga yang terjadi adalah pada gilirannya kalau kita terlambat memitigasi," ucap dia.
Hal ini harus diwaspadai mengingat prediksi puncak Omicron baru terjadi di Februari-Maret mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.