Mengutip Kompas.id, Ridwan Kamil merupakan arsitek yang meraih gelar insinyurnya dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Pengalamannya sebagai arsitektur profesional membawanya ke berbagai belahan dunia, antara lain Amerika Serikat, Hongkong, dan Singapura.
Pria yang memiliki nama lengkap Mochamad Ridwan Kamil ini menyabet gelar Master of Urban Design dari University of California, Berkeley, AS.
Selama mendapatkan beasiswa S2, pria yang akrab disapa dengan panggilan Kang Emil ini bekerja paruh waktu di Departemen Perencanaan Berkeley.
Ridwan Kamil pun mendapat gelar Doctor Honoris Causa untuk Bidang Inovasi Pemerintahan dan Pelayanan Publik dari Dong-A University, Busan, Korea Selatan, pada tahun 2019.
Saat kembali ke Tanah Air usai mendapat master, Emil lalu mendirikan firma yang bersama teman-temannya di tahun 2024 bernama Urbane. Tak hanya itu, ia pun menjadi dosen di jurusan Teknik Arsitektur ITB hingga tahun 2013.
Baca juga: Tanggapan Ridwan Kamil soal Isu Jadi Kepala Badan Otorita IKN
Bersama Urbane, Emil kerap mengikuti beberapa kompetisi dan meraih kemenangan. Total lebih dari 400 penghargaan diraihnya dari berbagai multi dimensi pembangunan dan kehidupan. Tak hanya tingkat nasional, tapi juga dari kancah internasional seperti China dan AS.
Emil berhasil menyabet BCI Asia Top Ten Architecture Business Award selama 3 tahun berturut-turut, dari 2018-2010.
Selain Museum Tsunami, Emil merancang sejumlah bangunan yang cukup ternama baik di dalam maupun luar negeri.
Bangunan rancangan Emil seperti Bakrie Tower, Gerbang Kemayoran, Marina Bay Waterfront Master Plan Singapura, Ningbo Newtown Tiongkok, Cibubur Islamic Center, dan La Venue Pasar Minggu.
Pria kelahiran Bandung 4 Oktober 1971 itu juga merancang sederet masjid, di antaranya adalah Masjid Al Irsyad di Kota Baru Parahyangan dan Sumatera Barat Grand Mosque.