JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah beberapa bulan kasus Covid-19 melandai di Indonesia, kini semua pihak harus kembali bersiap mengalami lonjakan penularan virus corona.
Pasalnya, pemerintah kembali melaporkan peningkatan kasus Covid-19. Sebanyak 2.604 kasus dicatatkan per Jumat (21/1/2022) pukul 12.00
Dengan penambahan tersebut, tercatat ada 4.280.248 kasus Covid-19 di Tanah Air hingga saat ini.
Kenaikan 2.604 kasus harian tersebut merupakan rekor penambahan tertinggi selama 3,5 bulan terakhir.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, terakhir kali kasus Covid-19 mencapai angka di atas 2.000 yakni pada 28 September 2021. Penambahan saat itu berjumlah 2.057 kasus.
Pemerintah juga melaporkan, pasien Covid-19 sembuh bertambah 811 orang, sehingga jumlahnya menjadi 4.121.928 orang.
Baca juga: Situasi Jakarta Makin Gawat: Omicron Tembus 1.000 Kasus, Pasien Wisma Atlet Terus Melonjak
Selanjutnya, masih ada penambahan 2 kasus kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, pasien Covid-19 meninggal dunia menjadi 144.201 orang.
Saat ini ada 14.119 kasus aktif Covid-19. Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona, dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Sejak virus corona varian Omicron terdeteksi di Indonesia, pemerintah sejak jauh-jauh hari mengatakan bahwa gelombang ketiga Covid-19 pasti akan terjadi.
"Hal ini yang menyebabkan keniscayaan akan gelombang ketiga itu pasti terjadi," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, Kamis (21/10/2021).
Selain itu, Senin (10/1/2022), peneliti pandemi sekaligus epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman memprediksi Indonesia akan mengalami gelombang ketiga infeksi virus corona pada Februari atau Maret 2022.
Dari total keseluruhan kasus Covid-19, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, hingga Kamis (20/1/2022), total kasus penularan corona varian Omicron mencapai 1.078.
Nadia menjelaskan, sebanyak 756 merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN).
Baca juga: Kemenkes: Masa Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 Omicron 10-13 Hari
"Non PPLN atau transmisi lokal sebanyak 257, dan belum diketahui (pemeriksaan epidemiologi) 65," kata Nadia melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (20/1/2022).
Menurut data Kemenkes, lima negara penyumbang kasus Omicron terbanyak di Indonesia adalah Arab Saudi, Turki, Amerika Serikat, Malaysia dan Uni Emirat Arab.
Sementara berdasarkan pemetaan daerah penyebaran kasus Omicron di Tanah Air, kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia pada Kamis lalu, mecatat sudah ada1.027 orang terinfeksi varian Omicron.
Menurut dia, angka positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta ada di angka 4,4 persen.
Adapun World Health Organization (WHO) telah memberikan standar batas aman pandemi Covid-19 sebesar 5 persen.
"Mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan virus varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta," kata Dwi melalui keterangan tertulis, Jumat (21/1/2022).
Baca juga: Lebih dari 2.000 Kasus Covid-19 Sehari dan 1.000 Omicron, Indonesia Masuki Gelombang 3 Pandemi
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, sebanyak 20 persen jemaah umrah yang baru tiba di Tanah Air pada 17 Januari lalu, dilaporkan positif Covid-19.
"Dari kepulangan jemaah umrah perdana pada tanggal 17 Januari lalu sebanyak 20 persen kasus positif berhasil terdeteksi dari total jemaah," kata Wiku dalam keterangannya melalui kanal YouTube Sekretariat, Kamis (20/1/2022).
Namun, Wiku mengatakan, kasus positif Covid-19 lebih banyak berasal dari transmisi lokal dibandingkan pelaku perjalanan dari luar negeri.
"Bahkan per tanggal 15 Januari 2022, 63 persen kasus positif merupakan transmisi lokal," ujarnya.
Wiku juga mengatakan, jika dilihat dari pintu masuk kedatangan, kasus positif Covid-19 dari pelaku perjalanan luar negeri di DKI Jakarta meningkat.
Selain itu, pintu masuk di pos lintas batas negara (PLBN) di Arok dan Entikong, Kalimantan Barat dan pintu masuk di Kepulauan Riau masih fluktuatif.
"Namun jumlahnya masih lebih rendah dibandingkan dengan transmisi lokalnya," ucap dia.
Lebih lanjut, Wiku mengatakan, penularan Covid-19 sekecil apapun harus dikembalikan agar tidak semakin meluas dan menimbulkan lonjakan.
Ia meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi di fasilitas umum.
"Serta memenuhi syarat tes untuk beraktivitas dan saat melakukan perjalanan," pungkasnya.
Baca juga: Aturan Terbaru Kemenkes: Pasien Covid-19 Omicron Bisa Isoman, Berikut Syaratnya
Masuknya varian corona Omicron ke Tanah Air menjadi perhatian pemerintah pusat.
Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat tetap waspada dalam rangka menghadapi peningkatan kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron.
Jokowi mengatakan, dari berbagai studi, menyatakan varian Omicron memang lebih mudah menular namun memiliki gejala yang lebih ringan.
“Pasien yang terinfeksi varian ini umumnya pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit. Tapi, sekali lagi, kita harus waspada, jangan jemawa, dan jangan gegabah,” ujar Jokowi dalam keterangan video resminya melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/1/2022).
Presiden menjelaskan, saat ini Indonesia sedang mengalami tren kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan varian asal Afrika Selatan itu.
Oleh sebab itu, dia meminta agar kita semua mewaspadai tren ini, tetapi tidak perlu bereaksi berlebihan.
“Berhati-hati perlu, waspada perlu, tapi jangan menimbulkan ketakutan dan jangan menimbulkan kepanikan,” tegasnya.
Kemudian, Kepala Negara pun meminta agar masyarakat untuk mengurangi mobilitas. Ia menyarankan masyarakat tidak keluar rumah apabila tidak memiliki keperluan mendesak.
Selain itu, presiden juga meminta masyarakat untuk tidak bepergian ke luar negeri untuk keperluan yang tidak esensial.
“Saya juga meminta untuk tidak bepergian ke luar negeri jika tidak ada urusan yang penting dan mendesak,” tegas Jokowi.
Kemudian, Jokowi juga menekankan mengenai pentingnya vaksinasi dalam menghadapi pandemi, termasuk peningkatan kasus Omicron saat ini.
Ia pun meminta kepada masyarakat untuk segera mengikuti program vaksinasi yang diberikan gratis oleh pemerintah kepada masyarakat, baik dosis primer maupun dosis lanjutan atau booster.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.