Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Ketiga Covid-19 di Depan Mata, Kasus Harian Kembali Catat Rekor

Kompas.com - 22/01/2022, 08:01 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah beberapa bulan kasus Covid-19 melandai di Indonesia, kini semua pihak harus kembali bersiap mengalami lonjakan penularan virus corona.

Pasalnya, pemerintah kembali melaporkan peningkatan kasus Covid-19. Sebanyak 2.604 kasus dicatatkan per Jumat (21/1/2022) pukul 12.00

Dengan penambahan tersebut, tercatat ada 4.280.248 kasus Covid-19 di Tanah Air hingga saat ini.

Kenaikan 2.604 kasus harian tersebut merupakan rekor penambahan tertinggi selama 3,5 bulan terakhir.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, terakhir kali kasus Covid-19 mencapai angka di atas 2.000 yakni pada 28 September 2021. Penambahan saat itu berjumlah 2.057 kasus.

Pemerintah juga melaporkan, pasien Covid-19 sembuh bertambah 811 orang, sehingga jumlahnya menjadi 4.121.928 orang.

Baca juga: Situasi Jakarta Makin Gawat: Omicron Tembus 1.000 Kasus, Pasien Wisma Atlet Terus Melonjak

Selanjutnya, masih ada penambahan 2 kasus kematian akibat Covid-19. Dengan demikian, pasien Covid-19 meninggal dunia menjadi 144.201 orang.

Saat ini ada 14.119 kasus aktif Covid-19. Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona, dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Sejak virus corona varian Omicron terdeteksi di Indonesia, pemerintah sejak jauh-jauh hari mengatakan bahwa gelombang ketiga Covid-19 pasti akan terjadi.

"Hal ini yang menyebabkan keniscayaan akan gelombang ketiga itu pasti terjadi," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, Kamis (21/10/2021).

Selain itu, Senin (10/1/2022), peneliti pandemi sekaligus epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman memprediksi Indonesia akan mengalami gelombang ketiga infeksi virus corona pada Februari atau Maret 2022.

1.078 kasus Omicron

Dari total keseluruhan kasus Covid-19, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, hingga Kamis (20/1/2022), total kasus penularan corona varian Omicron mencapai 1.078.

Nadia menjelaskan, sebanyak 756 merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN).

Baca juga: Kemenkes: Masa Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 Omicron 10-13 Hari

"Non PPLN atau transmisi lokal sebanyak 257, dan belum diketahui (pemeriksaan epidemiologi) 65," kata Nadia melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (20/1/2022).

Menurut data Kemenkes, lima negara penyumbang kasus Omicron terbanyak di Indonesia adalah Arab Saudi, Turki, Amerika Serikat, Malaysia dan Uni Emirat Arab.

Sementara berdasarkan pemetaan daerah penyebaran kasus Omicron di Tanah Air, kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia pada Kamis lalu, mecatat sudah ada1.027 orang terinfeksi varian Omicron.

Menurut dia, angka positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta ada di angka 4,4 persen.

Adapun World Health Organization (WHO) telah memberikan standar batas aman pandemi Covid-19 sebesar 5 persen.

"Mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan virus varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta," kata Dwi melalui keterangan tertulis, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Lebih dari 2.000 Kasus Covid-19 Sehari dan 1.000 Omicron, Indonesia Masuki Gelombang 3 Pandemi

20 persen jemaah umrah terpapar Omicron

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, sebanyak 20 persen jemaah umrah yang baru tiba di Tanah Air pada 17 Januari lalu, dilaporkan positif Covid-19.

"Dari kepulangan jemaah umrah perdana pada tanggal 17 Januari lalu sebanyak 20 persen kasus positif berhasil terdeteksi dari total jemaah," kata Wiku dalam keterangannya melalui kanal YouTube Sekretariat, Kamis (20/1/2022).

Namun, Wiku mengatakan, kasus positif Covid-19 lebih banyak berasal dari transmisi lokal dibandingkan pelaku perjalanan dari luar negeri.

"Bahkan per tanggal 15 Januari 2022, 63 persen kasus positif merupakan transmisi lokal," ujarnya.

Wiku juga mengatakan, jika dilihat dari pintu masuk kedatangan, kasus positif Covid-19 dari pelaku perjalanan luar negeri di DKI Jakarta meningkat.

Selain itu, pintu masuk di pos lintas batas negara (PLBN) di Arok dan Entikong, Kalimantan Barat dan pintu masuk di Kepulauan Riau masih fluktuatif.

"Namun jumlahnya masih lebih rendah dibandingkan dengan transmisi lokalnya," ucap dia.

Lebih lanjut, Wiku mengatakan, penularan Covid-19 sekecil apapun harus dikembalikan agar tidak semakin meluas dan menimbulkan lonjakan.

Ia meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi di fasilitas umum.

"Serta memenuhi syarat tes untuk beraktivitas dan saat melakukan perjalanan," pungkasnya.

Baca juga: Aturan Terbaru Kemenkes: Pasien Covid-19 Omicron Bisa Isoman, Berikut Syaratnya

Waspada

Masuknya varian corona Omicron ke Tanah Air menjadi perhatian pemerintah pusat.

Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat tetap waspada dalam rangka menghadapi peningkatan kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron.

Jokowi mengatakan, dari berbagai studi, menyatakan varian Omicron memang lebih mudah menular namun memiliki gejala yang lebih ringan.

“Pasien yang terinfeksi varian ini umumnya pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit. Tapi, sekali lagi, kita harus waspada, jangan jemawa, dan jangan gegabah,” ujar Jokowi dalam keterangan video resminya melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/1/2022).

Presiden menjelaskan, saat ini Indonesia sedang mengalami tren kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan varian asal Afrika Selatan itu.

Oleh sebab itu, dia meminta agar kita semua mewaspadai tren ini, tetapi tidak perlu bereaksi berlebihan.

“Berhati-hati perlu, waspada perlu, tapi jangan menimbulkan ketakutan dan jangan menimbulkan kepanikan,” tegasnya.

Kemudian, Kepala Negara pun meminta agar masyarakat untuk mengurangi mobilitas. Ia menyarankan masyarakat tidak keluar rumah apabila tidak memiliki keperluan mendesak.

Selain itu, presiden juga meminta masyarakat untuk tidak bepergian ke luar negeri untuk keperluan yang tidak esensial.

“Saya juga meminta untuk tidak bepergian ke luar negeri jika tidak ada urusan yang penting dan mendesak,” tegas Jokowi.

Kemudian, Jokowi juga menekankan mengenai pentingnya vaksinasi dalam menghadapi pandemi, termasuk peningkatan kasus Omicron saat ini.

Ia pun meminta kepada masyarakat untuk segera mengikuti program vaksinasi yang diberikan gratis oleh pemerintah kepada masyarakat, baik dosis primer maupun dosis lanjutan atau booster.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Nasional
Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Nasional
Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

Nasional
Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Nasional
Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Nasional
Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Nasional
Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com