JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan sebanyak 20% jemaah umrah yang baru tiba di Tanah Air dilaporkan positif Covid-10. Hal ini menyusul laporan terdahulu mengenai adanya sejumlah Tim Advance (tim pendahulu) Kementerian Agama (Kemenag) yang terpapar Covid-19 sepulang dari Arab Saudi.
"Dari kepulangan jemaah umrah perdana pada tanggal 17 Januari lalu sebanyak 20 persen kasus positif berhasil terdeteksi dari total jemaah," kata Wiku dalam keterangannya melalui kanal YouTube Sekretariat, Kamis (20/1/2022).
Adapun jemaah yang baru saja kembali ke Indonesia pada tanggal 17 Januari 2022 usai menjalankan ibadah umrah berjumlah 414 orang. Artinya, ada sebanyak 87 jemaah umrah pada rombongan tersebut yang terpapar Covid-19.
Baca juga: Kepastian Tim Advance Umrah Terpapar Omicron Tunggu Hasil WGS Kemenkes
Data ini menambah panjang jumlah warga Indonesia yang positif Covid-19 setelah kembali dari Arab Saudi.
Kemenag sebelumnya melaporkan, ada beberapa orang dari Tim Advance Mitigasi Sistem Umrah di Masa Pandemi" yang juga terpapar Covid-19 setelah menjalankan misinya untuk melakukan uji coba umrah dengan berbagai regulasi yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia.
Tim Advance Kemenang berjumlah 25 orang yang berangkat pada 23 Desember 2021 dan kembali ke Tanah Air pada 6 Januari 2022.
Baca juga: Tim Advance Umrah Positif Covid-19 Pulang dari Saudi, Dirawat di Tower 5 Wisma Atlet
Mereka berasal dari beberapa asosiasi penyelenggara umrah yang berjumlah 25 orang, termasuk dari Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI).
"Saya jumlahnya belum tahu. Tapi mereka banyak yang positif setelah pulang dari Arab Saudi," ungkap Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus Kemenag, M Noer Alya Fitra, Senin (17/1/2022).
Hingga saat ini, belum ada informasi apakah mereka terpapar virus varian Omicron atau bukan. Tim Advance umrah Kemenag yang dinyatakan positif Covid-19 pun menjalani perawatan di Tower 5 Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet.
Pemerintah sebenarnya sudah mulai membuka kembali pemberangkatan umrah sejak 8 Januari lalu.
Dikutip dari siaran pers Kementerian Agama, sudah ada 1.731 jemaah yang diberangkatkan umrah untuk periode periode 8-15 Januari 2022 melalui Asrama Haji Embarkasi Pondok Gede Jakarta menggunakan skema OGP (One Gate Policy).
Namun akhirnya Pemerintah memutuskan menghentikan sementara pemberangkatan umrah sejak 15 Januari kemarin.
Baca juga: Kasus Omicron Melonjak, Penyedia Jasa Travel Ini Terancam Gagal Lagi Berangkatkan Jemaah Umrah
Pemerintah sempat menyatakan kasus penularan varian Omicron di Indonesia terbanyak berasal dari pelaku perjalanan dari luar negeri. Pernyataan ini berdasarkan data per 10 Januari 2022.
Hal tersebut, diperkuat dengan angka positivity rate untuk kedatangan luar negeri yang mencapai 13 persen.
"Jauh di atas positivity rate transmisi lokal yang 0,2 persen," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi, Senin (10/1/2022).
Baca juga: Kasus Omicron Tersebar di 34 Kecamatan di DKI Jakarta, Ini Daftarnya
Menurut dia, pelaku perjalanan dari Arab Saudi paling banyak membawa varian baru virus Corona Omicron.
"Dan negara-negara yang paling tinggi sekarang bergeser pertama adalah Arab Saudi, kedua Turki, ketiga Amerika Serikat dan yang keempat adalah Uni Emirat Arab," terang dia.
Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengingatkan pemerintah untuk memastikan masa karantina jemaah umrah yang kembali dari Arab Saudi dilakukan secara ketat.
Hal ini menyusul temuan pemerintah bahwa kasus Covid-19 dengan varian Omicron di Indonesia paling banyak berasal dari pelaku perjalanan dari Arab Saudi.
"Karantina harus 14 hari. Tidak ada tawar-menawar. Jadi kalau umrah 10 hari, menjadi 24 hari dengan karantina. Belum lagi karantina di Saudi. Karantinanya harus diperketat," sebut Miko saat dihubungi, Rabu (12/1/2022).
Baca juga: Ingatkan Peningkatan Kasus Covid-19, Luhut Sebut Transmisi Lokal Lebih Tinggi
Perihal karantina jemaah umrah yang baru kembali dari Arab Saudi juga diingatkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut meminta Kemenag memastikan kapasitas hotel dan wisma haji untuk karantina jemaah umrah. Hal ini guna memastikan agar tidak terjadi penumpukan antarkloter jemaah yang pulang ke Tanah Air.
Baca juga: Polemik Umrah di Tengah Pandemi: Sempat Ditegur Kemenag hingga Terpapar Omicron
"Saya meminta kepada Kemenag, Kemenkes, dan BNPB untuk dapat mempersiapkan keberangkatan dan kedatangan jemaah sebaik mungkin dengan mengatur flow-nya," ujar Luhut dilansir dari siaran pers di laman resmi Kemenko Marves, Jumat (21/1/2022).
Luhut menambahkan, saat ini terjadi peningkatan jumlah jemaah umrah yang melakukan perjalanan ke Arab Saudi. Oleh karena itu diperlukan pengaturan yang optimal untuk meminimalisir potensi penularan virus Covid-19.
"Saya minta kapasitas dan kelayakan hotel serta wisma haji dapat dipastikan dengan baik, diatur kedatangan antar kloter agar tidak terjadi penumpukan,” tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.