Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca pada Kasus Arteria, Pimpinan DPR Harap Anggota Dewan Hormati Kearifan Lokal

Kompas.com - 21/01/2022, 15:54 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus berharap seluruh anggota DPR memiliki rasa menghargai dan menghormati budaya-budaya lokal di Indonesia.

Dia pun menginginkan agar kejadian seperti pernyataan anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan untuk mengganti Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang menggunakan bahasa Sunda tidak terulang lagi.

"Saya katakan tadi, kearifan lokal saling menghargai. Masing-masing wilayah punya kearifan lokal, mari kita saling menghormati, saling menjaga, saling mengetahui, sehingga tidak terjadi kegaduhan-kegaduhan," kata Lodewijk ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Anggota Komisi III Minta Polri Jelaskan Soal Pelat Mirip Polisi yang Dipakai Arteria Dahlan

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar itu kemudian mengingatkan bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal.

Bahkan, kata dia, kearifan lokal itu ada yang dibawa hingga ke DPR.

"Tentunya ini pertama terkait bagaimana penampilan, cara berpakaian, contoh yang sedikit spesifik ya bagaimana dia menjaga kearifan lokal ya Pak Dedi (Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi) kan, kan tetap dia berpakaian adat seperti itu. Bahwa style orang lihat Pak Dedi oh ini orang Jabar (Jawa Barat)," jelasnya.

Lodewijk menjelaskan, dirinya sebagai orang yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) Lampung juga memiliki kearifan lokal sendiri.

Begitu pula, kata dia, dengan Arteria Dahlan yang berasal dari Sumatera Barat.

"Masing-masingkan membawa kearifan lokal dari wilayah masing-masing," ungkapnya.

Di sisi lain, Lodewijk menambahkan bahwa yang terpenting satu lagi adalah soal bahasa. Indonesia dengan beragam daerah tentu memiliki bahasa yang berbeda.

Hal itu dinilainya perlu menjadi suatu yang harus dihormati.

"Yang paling penting dalam konteks dialek atau bertutur kata, ada bahasa-bahasa, apalagi bahasa-bahasa yang menjadi ciri khas sebagai penghormatan," pesan dia.

Sebelumnya diberitakan, Arteria Dahlan kembali menjadi sorotan usai meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mencopot Kajati yang berbicara menggunakan bahasa Sunda saat rapat.

Baca juga: Soal Pelat Nomor Polisi Milik Arteria Dahlan, Anggota Komisi III Bantah Ada Keistimewaan

Permintaan itu disampaikan Arteria dalam rapat kerja Komisi III DPR dengan Kejaksaan Agung, Senin (17/1/2022).

Arteria telah menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya yang mempersoalkan adanya kajati yang berbahasa Sunda saat memimpin rapat.

"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga masyarakat, kepada seluruh tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, semualah, karena saya menganggap orang Sunda itu bagian dari keluarga besar kami," kata Arteria di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/1/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com