Ia melanjutkan, lonjakan kasus positif Covid-19 disebabkan dari dua sumber yaitu transmisi lokal dan pelaku perjalanan luar negeri.
Saat ini, kasus positif Covid-19 lebih banyak berasal dari transmisi lokal dibandingkan pelaku perjalanan dari luar negeri.
"Bahkan per tanggal 15 Januari 2022, 63 persen kasus positif merupakan transmisi lokal, sedangkan untuk data pelaku perjalanan luar negeri menunjukkan peningkatan," ucap dia.
Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga Kamis (20/1/2022), total kasus Covid-19 akibat varian Omicron di Indonesia mencapai 1.078, terhitung sejak diumumkan pertama kali pada 16 Desember 2022.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 756 kasus berasal dari pelaku perjalanan dari luar negeri 257 kasus merupakan transmisi lokal dan 65 kasus belum diketahui atau dalam pemeriksaan epidemiologi.
Baca juga: Dari 517 Pasien Covid-19 Varian Omicron di Wisma Atlet, Tak Ada Kasus Kematian
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan Pandjaitan sebelumnya menyebutkan, kasus positif Covid-19 akibat varian Omicron sudah mencapai lebih dari 1.000.
Luhut mengatakan, mayoritas kasus Omicron yang teridentifikasi berasal dari luar negeri.
“Mengenai Omicron itu, saya kira kemarin angkanya sudah lebih 1.000 dan tadi saya baru dapat laporan lagi bahwa banyak yang datang dari luar negeri. Ada tadi satu kelompok, satu kloter itu 44 persen itu kena Omicron atau Covid,” kata ujar Luhut dilansir dari siaran pers di laman resmi Kemenko Marves, Kamis.
Baca juga: Luhut: Perang Sesungguhnya Akibat Kenaikan Covid-19 Terjadi di Jabodetabek
Luhut meminta masyarakat untuk tidak berpergian keluar negeri terlebih dahulu dan membatasi aktivitas di luar rumah.
Ia menekankan, dua hal tersebut merupakan arahan Presiden Joko Widodo dalam upaya menghadap varian Omicron.