Dengan tambak udang modern, maka volume produksi bisa bertambah dan kelestarian lingkungan tetap bisa terjaga.
"Kalau ngomongin budi daya, Indonesia ini paling besar. Sayangnya, untuk proses selama tidak dikelola secara profesional. Nah, dengan adanya program tersebut sangat tepat, karena potensi market global sangat besar,” ucap Gibran.
Baca juga: Potensi Budidaya Perikanan Masih Sangat Besar
Apabila memiliki rasa cukup dan dikelola bersama-sama secara profesional, ia meyakini hasil budi daya perikanan akan optimal.
Sementara itu, Co Founder sekaligus Executive Chairman Padang & Co Adam Lyle mengatakan, kebijakan penangkapan terukur yang ditetapkan Kementerian KP sangat sesuai untuk menjawab tantangan global mengenai tingginya praktik illegal fishing.
Sejalan dengan itu, sebut dia, kebijakan tetap dapat mendorong minat investasi lantaran memberikan kepastian usaha secara berkelanjutan dengan selalu tersedianya sumber daya ikan.
"Yang kita semua tahu adalah illegal fishing menyebabkan overfishing. Kita mengorbankan laut dan tidak bisa melanjutkan perikanan," ucap Adam.
Baca juga: Cegah Illegal Fishing, Mahasiswa ITS Gagas Sistem Keamanan Maritim Otomatis
Untuk itu, lanjut dia, dibutuhkan regulasi yang didukung oleh data dan solusi untuk mengelola kebijakan.
“Kita bisa melihat area yang appropriate yang dapat di-develop untuk persediaan yang berkelanjutan. Kita tidak bisa terus mengambil ikan dengan cara yang unregulated,” imbuh Adam.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyinggung pentingnya data dalam mendorong tumbuhnya investasi di bidang kelautan dan perikanan.
Menurut Adam, data menjadi acuan usaha yang digeluti supaya dapat berkembang pesat nantinya.
Baca juga: Manfaat Kesehatan Ikan Tuna, Salah Satunya Bisa Membantu Program Diet
"Data di banyak level, seperti kesehatan ikan, mengelola tambak atau kolam, traceability. Ini adalah kesempatan yang besar yang belum diketahui banyak orang,” ujarnya.
Dengan data, lanjut dia, nelayan tidak hanya sekedar profesi mencari ikan tetapi juga sebagai analis. Ini adalah kesempatan yang luar biasa bagi banyak orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.