Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Komisi II Debat "Bau Balsem" Saat Rapat dengan Timsel Calon Anggota KPU-Bawaslu

Kompas.com - 19/01/2022, 15:37 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Komisi II DPR dengan Panitia Seleksi (Pansel) calon anggota KPU dan Bawaslu sempat diramaikan debat berkaitan bau balsem.

Hal ini terjadi ketika anggota Komisi II DPR Agung Widyantoro menyampaikan terkait uji kemampuan kesamaptaan yang seharusnya dipertimbangkan menjadi syarat oleh tim seleksi calon anggota KPU-Bawaslu.

Hal tersebut, kata dia, mengingat Pemilu 2024 akan menjadi beban kerja yang berat karena dilakukan serentak.

"Sejauh mana timsel ini juga melakukan uji kemampuan kesamaptaan. Seperti Pak Gaus dulu mau masuk anggota DPR RI, tes kesehatan tidak hanya ke Puskesmas meminta stempel sama dokter Puskesmas. Tapi disuruh lari, treadmil sampai terengah-engah kemudian di situ diuji nafasnya panjang," kata Agung dalam rapat Komisi II DPR, Rabu (19/1/2022).

Baca juga: Timsel Libatkan BIN-PPATK untuk Cek Rekam Jejak Calon Anggota KPU-Bawaslu

Agung kemudian menilai wajar apabila anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus bahkan bisa berbicara banyak dalam durasi yang panjang. Hal ini lantaran tes kesamaptaan yang telah dilaluinya.

"Karena beliau rangking pertama pak di Komisi II ini, pada saat treadmil itu, kesamaptaan," terang dia.

Setelah itu, politikus Partai Golkar ini menanyakan kepada tim seleksi apakah menggunakan uji kesamaptaan di dalam proses seleksi calon anggota KPU-Bawaslu.

Dia menanyakan apakah uji kesamaptaan juga menjadi syarat dalam memutuskan sebanyak 14 calon anggota KPU dan 10 calon anggota Bawaslu.

"Jangan nanti di antara komisioner-komisioner, maaf, rapat batuk-batuk. Udah AC-nya dingin dari belakang itu, pakai jaket, jaketnya sudah dibikin bolak-balik, pengadaannya cukup besar, miliaran begitu ya. Tapi ternyata baunya minyak kayu putih, misalkan, atau Rheumason. Ini kan mengganggu kerjanya," cerita Agung.

Baca juga: Ketua Timsel Sebut DPR Sudah Terima Surpres Calon Anggota KPU-Bawaslu

Padahal, menurut dia, kedatangan komisioner itu ke Komisi II DPR nantinya akan membahas seputar bagaimana menciptakan pesta demokrasi yang bisa melahirkan pemimpin berkualitas.

Namun, karena tercium bau balsem, maka dikhawatirkan hal tersebut mengganggu jalannya rapat.

"Komisionernya datang pakai training, rhemason dan sebagainya. Saya perlu tahu itu (uji kesamaptaan), terima kasih," tutur Agung.

Menanggapi pandangan Agung, Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia mengatakan, perdebatan soal bau balsem tersebut sudah melebar dari inti rapat.

Sebaliknya, ia mengingatkan kepada peserta rapat bahwa kerja-kerja tim seleksi sudah selesai. Sehingga, menurut dia, saran dan masukan kepada tim seleksi itu tidak akan mengubah hasil seleksi dari timsel.

"Bapak mau cerita soal Rheumason segala macam, udah jadi (calon anggota KPU-Bawaslu). Kecuali catatannya nanti timsel berikutnya lima tahun, enggak boleh pakai Rheumason, bisa bisa begitu," ujar Doli.

Baca juga: DPR Diminta Dalami Isu Krusial Kepemiluan dalam Penentuan Calon Anggota KPU-Bawaslu

Ia mengungkapkan, tim seleksi tersebut selalu memberikan laporan ke Komisi II DPR terkait setiap tahapan seleksi.

"Mereka mau kulanuwun, sudah selesai. Pertama datang, sudah selesai juga. Jadi, jangan terlalu melebar ke mana-mana menurut saya," tambah politisi Golkar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com