Terjadinya kenaikan kasus Covid-19 berdampak pada melonjaknya keterisian tempat perawatan di RSDC Wisma Atlet.
Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Koloner dr Mintoro Sumego mengatakan, jumlah pasien di Wisma Atlet pada awal Desember 2021hanya sekitar 112 orang.
Namun, saat ini, angka tersebut melonjak drastis hanya dalam satu bulan. Per Senin (17/1/2022), jumlah pasien yang dirawat di fasilitas tersebut adalah 2.535 orang.
“Awal Desember 2021 masih 112 pasien, sekarang sudah 2.000-an pasien,” ujar Mintoro, Senin sore.
Baca juga: Pasien di Wisma Atlet Melonjak, Banyak yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Ini Asal Negaranya
Pihak RSDC Wisma Atlet telah mengantisipasi penambahan jumlah pasien tersebut dengan mengoperasikan satu tower tambahan untuk rawat isolasi.
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, dari total kapasitas 5.939 tempat tidur di RSDC Wisma Atlet, masih terdapat 3.404 tempat tidur yang tersedia.
"Atau 42,68 persen BOR (bed occupancy rate)-nya," kata Wiku dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Selasa.
Wiku menyebutkan, dari total jumlah pasien yang dirawat di Wisma atlet, sebanyak 404 terpapar Covid-19 varian Omicron.
Dari angka itu, 357 orang sudah dinyatakan sembuh dan 47 orang masih dalam perawatan.
Baca juga: Omicron Meluas, Jokowi Perintahkan Masyarakat Segera Vaksinasi Booster
Selain itu, terdapat 10 negara yang paling banyak menyumbangkan kasus Omicron di RSDC Wisma Atlet, yaitu Arab Saudi, Turki, Malaysia, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Inggris, Spanyol, Jepang, Kenya, dan Taiwan.
Pesan Jokowi
Presiden Joko Widodo minta masyarakat tidak khawatir berlebihan, tetapi tetap waspada menghadapi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.
"Namun, tidak perlu bereaksi berlebihan. Hati-hati perlu, waspada perlu, tapi jangan menimbulkan ketakutan, apalagi kepanikan," kata Jokowi dalam pernyataan resminya yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.
Jokowi mengatakan, berbagai studi kesehatan menyebutkan bahwa varian Omicron mudah menular.
Namun, gejala yang ditimbulkan lebih ringan dan pasien pun mayoritas dapat pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Covid-19 Naik akibat Omicron, Jokowi Minta Masyarakat Kembali WFH
"Tapi, kita harus tetap waspada. Jangan jemawa dan gegabah," ujarnya.
Jokowi meminta masyarakat mengurangi kegiatan di pusat keramaian. Selain itu, tidak bepergian ke luar negeri dalam beberapa hari ke depan jika tidak dalam kepentingan mendesak.
"Yang bisa work from home (WFO) lakukan WFO, dan saya juga minta untuk tidak bepergian ke luar negeri jika tidak ada urusan mendesak," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.