JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto membeberkan bahwa sepanjang 2021, Indonesia mengalami 3.116 kejadian bencana.
Adapun hal itu didominasi oleh bencana hidrometeorologi seperti banjir, cuaca ekstrem, tanah longsor dan gelombang pasang.
"Kami laporkan mengenai bencana di Indonesia sepanjang 2021, sebagaimana yang bapak ketua tadi sampaikan, memang betul ada 3.116 kejadian bencana," kata Suharyanto dalam rapat kerja (Raker) Komisi VIII DPR, Selasa (18/1/2022).
Secara rinci, ada 1.310 kasus banjir sepanjang tahun kemarin. Jumlah tersebut juga menempatkan banjir berada pada posisi pertama untuk kategori bencana hidrometeorologi.
Baca juga: Kepala BNPB: Walaupun Baru Masuk Januari, Sudah Ada 190 Kejadian Bencana
"Disusul cuaca ekstrem 815 kejadian, tanah longsor sebanyak 633 peristiwa dan gelombang pasang sebanyak 45 peristiwa,” jelasnya.
Selanjutnya, ada pula 265 peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla), 15 peristiwa kekeringan, 32 peristiwa gempa bumi dan 1 peristiwa erupsi gunung berapi.
Akibat peristiwa tersebut, 8,6 juta jiwa menjadi korban. Rinciannya, 677 meninggal dunia, 14.121 orang luka-luka, dan 8.595.573 orang terdampak dan mengungsi.
Selanjutnya, total rumah rusak sebanyak 142.994 unit.
Lebih jauh, Suharyanto mengungkapkan bahwa jika dibandingkan 2020, kuantitas bencana pada tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 32,4 persen.
"Tapi, akibat yang ditimbulkan, baik yang meninggal, luka-luka, terdampak dan mengungsi, maupun rumah rusak, ini selalu meningkat," pungkas Suharyanto.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.