Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omicron Meluas, Jokowi Perintahkan Masyarakat Segera Vaksinasi Booster

Kompas.com - 18/01/2022, 16:37 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mendorong masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi dosis lengkap maupun vaksin dosis ketiga atau booster.

Ia mengingatkan bahwa saat ini situasi pandemi virus corona di Indonesia tengah mengalami kenaikan akibat penyebaran varian Omicron.

"Yang belum mendapatkan vaksin segeralah untuk divaksin, yang sudah mendapatkan vaksin pertama segera vaksin untuk yang kedua, yang sudah dua kali vaksin segera cari vaksin ketiga, vaksin booster," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/1/2022).

"Semuanya gratis karena vaksinasi penting demi keselamatan kita semuanya," tuturnya.

Baca juga: Covid-19 Naik Akibat Omicron, Jokowi Minta Masyarakat Kembali WFH

Jokowi juga mengimbau masyarakat yang tidak mempunyai keperluan mendesak untuk mengurangi aktivitas di pusat keramaian.

Para pekerja pun diminta kembali bekerja dari rumah atau work from home (WFH) jika memungkinkan.

Presiden juga mengingatkan masyarakat untuk menunda perjalanan luar negeri jika tidak mendesak.

Bersamaan dengan itu, ia meminta seluruh pihak tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Saya tidak akan pernah bosan untuk terus mengingatkan selalu gunakan masker, menjaga jarak, dan jangan lupa mencuci tangan," ujarnya.

Jokowi mengatakan, berbagai studi termasuk laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa varian omicron lebih mudah menular, namun gejalanya lebih ringan.

Pasien yang terinfeksi varian ini umumnya pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit.

Baca juga: UPDATE: 840 Kasus Omicron di Indonesia, 174 Transmisi Lokal

Meski demikian, ia mewanti-wanti seluruh pihak untuk tetap waspada serta tidak jemawa ataupun gegabah.

"Kita semua harus mewaspadai tren ini, namun tidak perlu bereaksi berlebihan. Berhati-hati perlu, waspada perlu, tapi jangan menimbulkan ketakutan dan jangan menimbulkan kepanikan," kata Kepala Negara.

Adapun menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga Senin (17/1/2022) total kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron mencapai 840 kasus.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 174 merupakan transmisi lokal. Sisanya adalah kasus transmisi lokal.

Sejalan dengan meluasnya penyebaran Omicron di Indonesia, kasus Covid-19 juga mengalami kenaikan.

Baca juga: Warga Non-lansia Bisa Dapat Vaksin Booster, Ini Syaratnya

Setelah menunjukkan penurunan selama 3 bulan, dalam seminggu ini penambahan kasus Covid-19 harian kembali mendekati angka 1.000.

Pada 17 Januari misalnya, bertambah 772 kasus Covid-19 dalam sehari. Sehari sebelumnya atau 16 Januari, bertambah 855 kasus dalam sehari.

Bahkan, pada 15 Januari, bertambah 1.054 kasus dalam 24 jam. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak 13 Oktober 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

"One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

Nasional
Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Nasional
PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nasional
PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik supaya 'Survive'

PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik supaya "Survive"

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com