Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Kemenkes soal Temuan Satu Kasus Varian Lokal di Jawa Timur

Kompas.com - 18/01/2022, 08:50 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur menyusul ditemukannya varian virus Corona lokal yang ditemukan di Surabaya.

"Belum ada informasi tentang ini (varian lokal) sampai saat ini, nanti kita ditanyakan ke Jatim," kata Nadia melalui pesan singkat, Selasa (18/1/2022).

Nadia mengatakan, Kemenkes bisa melaporkan temuan varian lokal tersebut kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Lembaga Independen Internasional Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

Baca juga: Soal Varian Omicron di Jatim, Gubernur Khofifah: Kalau Ada Kasus, Jangan Ditutup-tutupi

WHO, kata dia, yang akan menentukan kategori dari varian lokal tersebut.

"Nanti WHO yang akan menentukan kita bisa melaporkan ke GISAID dan mereka yang akan menilai," ujarnya.

Namun, Nadia mengatakan, sebelum dilaporkan kepada WHO dan GISAID, varian tersebut akan dikonfirmasi oleh Laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS).

"Namun sebelumnya tentunya adanya temuan varian akan dikonfirmasi oleh Lab rujukan WGS di BKPK," ucap dia.

Dikutip TribunJateng.com, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, Erwin Astha Triyono mengatakan, ada satu kasus terkonfirmasi positif covid-19 yang diduga merupakan varian lokal.

Mutasi itu berbeda dengan varian Omicron, Delta, atau varian-varian yang ditemukan sebelumnya.

Baca juga: Kemenkes: Kasus Covid-19 Varian Omicron Jadi 748, Sebanyak 155 Transmisi Lokal

Menurut dia, temuan itu terdeteksi melalui pemeriksaan sampel dengan whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan oleh Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

"Jadi dari 18 sampel yang terdeteksi di ITD Unair, ada delapan varian Omicron, sembilan varian Delta, dan satu varian lokal," katanya, saat dikonfirmasi, Senin (17/1).

Erwin menuturkan, varian lokal itu berbeda dengan mutasi covid-19 manapun, baik varian Delta, Omicron. Temuan itupun sedang didalami pihaknya bersama ITD Unair.

"Jadi varian lokal itu sepengetahuan saya ya memang di mana-mana belum ada," ucapnya.

Baca juga: Transmisi Lokal Varian Omicron di Jakarta Melonjak Jadi 243 Kasus

Dia menambahkan, varian lokal itu juga berbeda secara karakteristik dengan covid-19 yang pertama kali muncul di Wuhan, China pada 2019 silam.

"Varian lokal itu beda dengan covid-19 yang asli pertama kali muncul," ujarnya.

Kendati demikian, Erwin belum bisa menjelaskan detail soal karakteristik dan sifat-sifat covid-19 varian lokal itu. Menurutnya, penelitian masih dilakukan oleh tim ITD Unair.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com