“Upaya simulasi perdana dilakukan di Las Vegas Flight Academy di Henderson, Nevada, Amerika Serikat pada 27 Oktober 2021, dihadiri oleh KNKT, National Transportation Safety Board AS, Federal Aviation Administration (FAA), dan Boeing,” tulis KNKT.
Baca juga: CVR Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan Pada Hari Kelima Pencarian dengan Kapal Penyedot Lumpur
“Simulator tidak bereaksi serupa dengan kecelakaan terbang, khususnya saat terjadinya ‘gaya dorong asimetris’. Simulasi mengungkapkan bahwa konsol tuas dorong tidak dipantau secara ketat oleh pilot.”
Kemudian, simulasi diulang di NAM Training Center, Jakarta pada 7 Desember 2021. Simulasi kedua dihadiri oleh pihak KNKT dan Sriwijaya Air, dengan tujuan dan skenario yang sama.
“Simulasi (kedua) sukses mereka ulang kecelakaan. Meski begitu, beberapa tujuan tidak tercapai, karena perbedaan konfigurasi antara simulator dan pesawat terbang yang kecelakaan,” tulis KNKT.
“Rincian hasil simulasi akan dimuat dalam laporan final,” tulis KNKT.
4. Beberapa hal yang masih menunggu hasil
Seperti simulasi kecelakaan, beberapa pengujian dan investigasi lain juga belum final, sehingga kesimpulan penyebab dan apa yang sesungguhnya terjadi ketika Sriwijaya Air SJ 182 jatuh belum dapat dipastikan.
Dalam dokumen ini, KNKT hanya melaporkan perkembangan terbaru.
Selain simulasi, investigasi yang belum berkesimpulan yakni berkaitan dengan autothrottle computer, autothrottle servo, flight control computer (FCC), dan uji kecocokan sinyal flight spoiler surface position & flight spoiler position yang diterima autothrottle computer.
KNKT memastikan investigasi berlanjut dengan data dan analisis berdasarkan informasi yang telah dihimpun saat ini.
Investigasi akan berkisar pada penyebab masalah tuas dorong, riwayat perawatan sistem autothrottle, kinerja pilot dan pelatihannya dalam mencegah dan menangani gangguan, kemungkinan masalah operasional akibat kelalaian manusia, dan masalah organisasi.
Baca juga: KNKT: CVR Sriwijaya SJ 182 Ditemukan Setelah Satu Setengah Bulan Pencarian
Namun, KNKT memastikan tetap membuka peluang investigasi jika ditemukan masalah lain di kemudian hari.
Mereka juga menekankan bahwa investigasi ini, yang dimuat dalam bentuk laporan dan rekomendasi, bertujuan untuk mendukung keamanan penerbangan, sehingga tanpa maksud menyalahkan.
“Rencananya, investigasi ini akan dipublikasikan secara final tidak lewat dari Januari 2023,” tulis KNKT.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.