"Ini saya baru mendapatkan konfirmasi dan perintah lagsung dari Bapak Presiden yaitu pada hari Jumat. Jadi sekarang hari Senin, hari Jumat lalu, dan beliau mengatakan ibu kota negara ini Nusantara," kata Suharso, Senin.
Ia mengungkapkan, nama Nusantara dipilih dari sekitar 80 nama lain yang diusulkan, antara lain Negara Jaya, Nusantara Jaya, Nusa Karya, Nusa Jaya, Pertiwipura, Cakrawalapura, dan Kertanegara.
"Alasannya adalah Nusantara sudah dikenal sejak dulu dan ikonik di internasional, mudah dan menggambarkan kenusantaraan kita semua Republik Indonesia," kata Suharso.
Baca juga: Pansus RUU IKN Sebut Ada yang Ingin Ambil Keuntungan dari Pemindahan Ibu Kota
Suharso menyebutkan, pemilihan nama ibu kota tersebut telah melalui pertimbangan dari ahli sejarah dan ahli bahasa.
3. Sebagian Besar Dibiayai APBN
Biaya pembangunan ibu kota baru dikabarkan akan lebih banyak menggunakan biaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di samping skema lainnya.
Hal itu terkuak dari keterangan yang tercantum pada situs resmi IKN, ikn.go.id, bahwa 53,5 persen biaya pembangunan IKN akan ditanggung oleh APBN.
Sementara, 46,5 persen sisanya akan didanai menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), swasta, maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Saat dimintai konfirmasi soal itu, Suharso enggan berkomentar panjang lebar dan mengaku belum membaca informasi soal pendanaan tersebut.
"Saya itu belum baca soalnya," ujar Suharso di sela-sela rapat Pansus RUU IKN.
Baca juga: Ibu Kota Nusantara Disebut Akan Lebih Banyak Pakai APBN, Kepala Bappenas: Saya Belum Baca
Suharso juga tidak menjawab lugas saat ditanya kemungkinan angka yang tercantum pada situs tersebut hanya untuk kurun waktu tertentu selama masa pembangunan ibu kota baru.
"Nanti saya lihat ya," kata dia singkat.
4. Dirancang Dekat ke Mana-mana
Presiden Joko Widodo mengungkapkan, pembangunan ibu kota baru harus dijadikan momentum untuk membangun sebuah kota yang sehat, efisien, dan produktif.
Selain itu, IKN sejak awal juga dirancang agar warga dapat bepergian ke mana saja secara ramah lingkungan. Sebab, konsep pembangunan IKN mengadaptasi zero emition.