JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan, per Kamis (13/1/2022) ada 793 penambahan kasus baru Covid-19. Dengan demikian, total kasus Covid-19 kini mencapai 4.268.890
Adapun penambahan kasus baru Covid-19 diperoleh setelah dilakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 278.266 yang diambil dari 195.527 orang.
Sementara itu, sebanyak 793 kasus baru Covid-19 tersebut tersebar di 22 provinsi dan tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus tertinggi.
Kelima provinsi itu yakni DKI Jakarta (478 kasus baru), Jawa Barat (89 kasus baru), Banten (54 kasus baru), Bali (26 kasus baru) dan Jawa Timur (23 kasus baru).
Baca juga: PTM 100 Persen Baru Digelar, 12 Siswa dan 2 Guru di Jakarta Terpapar Covid-19
Satgas juga melaporkan, total kasus sembuh dari Covid-19 mencapai 4.117.347. Selain itu, total kasus kematian kini mencapai 144.155.
Selain itu, kasus aktif Covid-19 mencapai 7.388 setelah terjadi penambahan 403.
Pemantauan Kompas.com, terhitung sejak 31 Desember 2021 sampai 13 Januari 2022 atau 14 hari terakhir, laju kasus Covid-19 mengalami peningkatan. Rata-rata kasus Covid-19 dalam 14 hari terakhir berada di angka 450.
Pada 31 Desember 2021 kasus Covid-19 tercatat 180 kasus, kemudian meningkat menjadi 274 kasus pada 1 Januari 2022.
Kemudian pada 2 Januari kasus Covid-19 menurun di angka 174 kasus, lalu kembali meningkat sebanyak 265 pada 3 Januari.
Kasus Covid-19 terus meningkat sebanyak 299 pada 4 Januari, 404 kasus pada 5 Januari, dan menembus 533 kasus pada 6 Januari.
Laju kasus Covid-19 terus mendekati angka 500 kasus hingga mencapai angka tertinggi 802 kasus pada 11 Januari, kemudian menurun di angka 646 pada 12 Januari dan kembali meningkat pada 13 Januari yaitu sebanyak 793 kasus.
Di samping itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga Senin (10/1/2021), mencatat total kasus Covid-19 akibat varian Omicron mencapai 506.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 84 kasus merupakan transmisi lokal, kemudian sisanya dari pelaku perjalanan luar negeri.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, gelombang ketiga Covid-19 tidak bisa dihindari.
Ia memprediksi gelombang ketiga Covid-19 seiring dengan penularan Omicron akan terjadi sekitar 2-3 pekan mendatang atau awal Februari, terhitung sejak kasus pertama diumumkan.