Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Seragam Satpam Dipertahankan, Anggota DPR: Patung Saja Kita Bikin Mirip Polisi

Kompas.com - 13/01/2022, 14:16 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR, Habiburokhman, meminta Polri mempertahankan seragam satuan pengamanan (satpam) berwarna coklat yang menyerupai seragam polisi.

Habiburokhman berpandangan, seragam satpam yang dibuat mirip polisi memberi efek psikologis bagi orang yang hendak berbuat kejahatan untuk tidak melakukan perbuatannya.

"Jangankan manusia kita pakaikan baju mirip polisi, patung saja kita bikin mirip polisi. Saya dalam raker minggu depan dengan Kapolri akan minta itu seragam saat ini dipertahankan," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/1/2022).

Baca juga: Polri Akan Kenalkan Seragam Baru Satpam pada 31 Januari 2022

Politikus Partai Gerindra itu berpendapat, kebiasaan warga di Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat baru mau mematuhi hukum jika melihat ada aparat penegak hukum.

Ia mengaku mendapat laporan bahwa warga di kompleks-kompleks perumahan kini merasa lebih aman setelah satpamnya mengenakan seragam seperti polisi.

Karena itu, ia menilai wajar apabila satpam diberikan seragam yang warnanya serupa dengan seragam polisi, begitu pula dengan patung-patung polisi yang banyak ditemui di tepi jalan.

Haiburokhman juga menilai sejauh ini tidak ada masalah yang ditimbulkan dengan pakaian satpam yang menyerupai seragam polisi.

"Saya juga tidak mendapatkan informasi adanya abuse of power seragam satpam itu. Enggak ada satpam meras-meras, satpam nilang-nilang, itu kan enggak ada," kata dia.

"Jadi sudah bagus ini, justru harus dipertahankan bahkan dibikin lebih mirip lagi kalau perlu," ujar Habiburokhman.

Baca juga: Polri Sebut Perubahan Warna Seragam Satpam supaya Masyarakat Tidak Bingung

Diberitakan sebelumnya, Polri tengah memproses perubahan warna seragam satpam dari warna cokelat muda ke warna krem. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, perubahan ini dilakukan karena warna seragam Satpam terlalu mirip polisi sehingga membingungkan masyarakat.

"Seragam sekarang terlalu mirip dengan seragam Polri sehingga menyebabkan kebingungan dan kesulitan warga masyarakat untuk membedakan polisi dan Satpam," kata Ramadhan kepada wartawan, kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com