JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR, Habiburokhman, meminta Polri mempertahankan seragam satuan pengamanan (satpam) berwarna coklat yang menyerupai seragam polisi.
Habiburokhman berpandangan, seragam satpam yang dibuat mirip polisi memberi efek psikologis bagi orang yang hendak berbuat kejahatan untuk tidak melakukan perbuatannya.
"Jangankan manusia kita pakaikan baju mirip polisi, patung saja kita bikin mirip polisi. Saya dalam raker minggu depan dengan Kapolri akan minta itu seragam saat ini dipertahankan," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/1/2022).
Baca juga: Polri Akan Kenalkan Seragam Baru Satpam pada 31 Januari 2022
Politikus Partai Gerindra itu berpendapat, kebiasaan warga di Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat baru mau mematuhi hukum jika melihat ada aparat penegak hukum.
Ia mengaku mendapat laporan bahwa warga di kompleks-kompleks perumahan kini merasa lebih aman setelah satpamnya mengenakan seragam seperti polisi.
Karena itu, ia menilai wajar apabila satpam diberikan seragam yang warnanya serupa dengan seragam polisi, begitu pula dengan patung-patung polisi yang banyak ditemui di tepi jalan.
Haiburokhman juga menilai sejauh ini tidak ada masalah yang ditimbulkan dengan pakaian satpam yang menyerupai seragam polisi.
"Saya juga tidak mendapatkan informasi adanya abuse of power seragam satpam itu. Enggak ada satpam meras-meras, satpam nilang-nilang, itu kan enggak ada," kata dia.
"Jadi sudah bagus ini, justru harus dipertahankan bahkan dibikin lebih mirip lagi kalau perlu," ujar Habiburokhman.
Baca juga: Polri Sebut Perubahan Warna Seragam Satpam supaya Masyarakat Tidak Bingung
Diberitakan sebelumnya, Polri tengah memproses perubahan warna seragam satpam dari warna cokelat muda ke warna krem. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, perubahan ini dilakukan karena warna seragam Satpam terlalu mirip polisi sehingga membingungkan masyarakat.
"Seragam sekarang terlalu mirip dengan seragam Polri sehingga menyebabkan kebingungan dan kesulitan warga masyarakat untuk membedakan polisi dan Satpam," kata Ramadhan kepada wartawan, kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.