JAKARTA, KOMPAS.com - Ancaman gelombang ketiga Covid-19 seiring penularan varian Omicron di Tanah Air semakin membayangi. Kasus Omicron semakin bertambah dan paling banyak dikontribusi dari pelaku perjalanan luar negeri.
Hingga Senin (10/1/2021), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat total kasus Covid-19 akibat varian Omicron mencapai 506.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 84 kasus merupakan transmisi lokal, kemudian sisanya dari pelaku perjalanan luar negeri.
Baca juga: Waspada Gelombang Omicron, Pengawasan Pintu Masuk Darat, Laut, dan Udara Harus Diperketat
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memprediksi gelombang ketiga Covid-19 Omicron akan terjadi pada pekan kedua Februari 2022.
"Prediksi lonjakan pada minggu kedua Februari," kata Nadia melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (12/1/2022).
Senada dengan Nadia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi puncak gelombang ketiga Covid-19 terjadi pada awal Februari 2022.
Prediksi tersebut berdasarkan pengamatan dari lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron yang terjadi di negara lain, yaitu sekitar 40 hari setelah kasus pertama ditemukan. Penularan Omicron lebih cepat daripada varian Delta.
"Kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari," kata Luhut dalam rekaman video, Selasa (11/1/2022).
Baca juga: Berikut Kronologi Masuknya Omicron ke Kota Tangsel, Mulai dari PPLN hingga Transmisi Lokal
Luhut meyakini sebagian besar kasus Omicron akan bergejala ringan dibandingkan varian Delta.
Meski demikian, mitigasi lonjakan kasus Covid-19 harus dilakukan agar pasien yang terinfeksi tidak melebihi kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan yang ada dan jumlah korban tidak meningkat.
Luhut menilai Indonesia saat ini jauh lebih siap dalam menghadapi potensi gelombang Covid-19 Omicron.
Sebab, tingkat vaksinasi Covid-19 sudah lebih tinggi dan kapasitas testing dan tracing kita jauh lebih tinggi.
"Sistem kesehatan kita juga sudah lebih siap, baik dalam hal obat-obatan (termasuk molnupiravir dari Merck), tempat tidur RS, tenaga kesehatan, oksigen, dan fasilitas isolasi terpusat," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik dengan ancaman dari varian B.1.1.529 tersebut.
“Kita akan menghadapi gelombang dari Omicron, jangan panik, kita sudah menyiapkan diri dengan baik," kata Budi dalam rekaman video, Senin (10/1/2022).