Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi VII ke Kepala BRIN: Bapak Ini Seperti Doddy Sudrajat, Tolong Jangan Berpolemik

Kompas.com - 12/01/2022, 21:29 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Andi Yuliani Paris mengingatkan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko agar tidak melontarkan pernyataan-pernyataan yang menimbulkan polemik.

Bahkan, Andi menilai Laksana Handoko layaknya sosok ayah mendiang Vanessa Angel, Doddy Sudrajat dengan sejumlah pernyataan yang berpolemik di masyarakat.

"Pak Handoko, tolong bapak tidak usah berpolemik. Saya mengingatkan bapak ini seperti Doddy Sudrajat bapaknya Vanessa Angel," kata Andi dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR bersama Kepala BRIN, dan Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir, Rabu (12/1/2022).

Kemudian, Andi menjelaskan apa yang dimaksud beberapa pernyataan Handoko yang berpolemik.

Baca juga: Pimpinan Komisi VII DPR Harap BRIN Jaga Independensi Eijkman

Pertama, Andi menyebut bahwa Handoko mengungkapkan sisi gelap dari Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.

"Gimana kalau orang lain juga membongkar sisi gelap dari Pak Handoko atau BRIN. Jadi janganlah pak," pesan dia.

Selain itu, Handoko juga disebutnya pernah mengungkap pernyataan bahwa selama 50 tahun, peneliti tidak memiliki hasil apapun.

Atas hal tersebut, Andi juga mempertanyakan apa yang dikerjakan Handoko selama ini mengingat posisinya sempat sebagai Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

"Lho selama ini bapak sebagai kepala LIPI ngapain aja? Jadi enggak usah bikin statement-statement yang justru membuat nama bapak sendiri yang terpuruk konyol gitu loh seperti Doddy Sudrajat, bapaknya Vanessa Angel," tutur Andi.

Baca juga: Nasib Riset di Tanah Air Usai Peleburan Puluhan Lembaga ke BRIN

Lebih jauh, dia mengingatkan agar Handoko tidak kembali menyatakan komentar negatif maupun yang menimbulkan polemik sembari menunggu rapat Komisi VII selanjutnya.

Diketahui, rapat Komisi VII bersama Kepala BRIN dan Dirut Bio Farma hari ini ditunda.

Hal ini karena pimpinan rapat mendengar sejumlah masukan anggota DPR.

Adapun masukan itu salah satunya adalah mempertimbangkan agar mengundang Eks Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio dalam rapat.

Hal itu dikemukakan anggota Komisi VII DPR RI Kardaya Wanika.

"Interupsi pimpinan, karena tadi disebutkan bahwa menyangkut masalah lembaga Eijkman, pertanyaannya adalah mantan pimpinan Eijkmannya dihadirkan enggak?," kata Kardaya dalam rapat.

Baca juga: Kepala BRIN: Kita Sudah Punya Mekanisme untuk Peneliti Eijkman

Menurut politisi Gerindra itu, kehadiran Amin dalam rapat tersebut menjadi penting.

Hal ini lantaran agar Komisi VII dapat gambaran seutuhnya terkait polemik peleburan Eijkman ke tubuh BRIN.

"Supaya kita tahu gitu, jangan sampai kita bicarakan, tapi pembicaraan kita tidak membumi, gitu. Saya kira itu penting karena kalau tidak ini tidak konklusif, kita kan ingin dapatkan gambaran yang sebenernya seutuhnya," nilai Kardaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com