Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Mega untuk Kader PDI-P: Rawat Negeri Ini dengan Penuh Cinta Kasih

Kompas.com - 10/01/2022, 22:39 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta para kadernya untuk merawat keutuhan bangsa dan negara.

Hal itu disampaikan dalam perayaan HUT Ke 49 PDI Perjuangan, Senin (10/1/2022) yang dilaksanakan secara daring.

Dalam pidato politiknya, Megawati menyinggung banyak pekerjaan rumah yang mesti dilakukan kader PDI Perjuangan seperti mengorganisir dan membentuk ikatan (bonding) dengan masyarakat.

“Nah bukan hal yang mudah (mengorganisir) itu dari dulu sampai sekarang. Kalau hanya dibujuk, dipegang, lepas. Tapi kalau punya bonding tidak akan bisa lepas,” kata dia.

Baca juga: Pertanyakan Ninik Mamak, Megawati Merasa Sumatera Barat Kini Beda

Megawati juga meminta kadernya beserta semua pihak untuk menjaga stabilitas politik dan mensukseskan gelaran Pemilu 2024.

“Pemilu 2024 harus dipastikan berjalan demokratis, jujur, adil yang memungkinkan terjadinya pergantian kekuasaan selalu secara terlembaga aman dan damai,” jelasnya.

Kinerja Presiden Joko Widodo tak lepas dari sorotan Megawati. Ia juga mengkritisi pemerintah terkait melambungnya harga cabai, minyak goreng beberapa pekan belakangan.

Jokowi, juga dikritik terkait impor alat kesehatan.

Baca juga: Saat Megawati Kritik Jokowi soal Harga Cabai dan Minyak Goreng

“Dari dulu ya itu lho Pak Jokowi. Enggak usah yang megah-megah dulu lah ya. Tapi kan masa alat suntik atau apa dan lain sebagainya itu masih saja dari luar,” ungkap Megawati.

Terakhir, Megawati berpesan pada para kadernya untuk turut serta merawat bangsa dan negara dengan damai.

“Mari kita rawat negeri yang elok ini dengan penuh cinta kasih. Enggak ada jalan lain, tidak bisa dengan kebencian, tidak bisa dengan provokasi,” tuturnya.

“Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Terus bangun jiwa dan raganya untuk Indonesia Raya. Merdeka, merdeka, merdeka,” pungkas Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com