"Daripada jadi konflik di internal, lebih baik saya pergi dengan keyakinan prinsip politik saya bahwa kepentingan bangsa jauh di atas segalanya, termasuk di atas kepentingan politik kelompok. Maka saya bersikap untuk pergi dan mundur," kata dia.
Adapun Ferdinand bergabung dengan Partai Demokrat pada Mei 2017. Jauh sebelum itu, dia merupakan pengurus Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP).
Pertengahan Maret 2019 lalu, Ferdinand juga sempat membuat heboh jagat Twitter.
Melalui akun Twitternya kala itu, @Ferdinand_Haean, Ferdinand menulis "Infrastruktur langit untuk orang tua menuju akhirat".
Kicauan itu dianggap ditujukan untuk Ma'ruf Amin yang saat itu masih menjadi calon wakil presiden Pilpres 2019. Pasalnya, Istilah infrastruktur langit dilontarkan oleh Ma'ruf saat debat ketiga pilpres, 17 Maret 2019.
Istilah tersebut digunakan Ma'ruf untuk merujuk pada proyek telekomunikasi Palapa Ring yang telah dibangun pemerintah guna mendukung bisnis digital.
Ferdinand membantah twitnya bermaksud untuk menghina Ma'ruf. Namun demikian, ia juga menyampaikan permohonan maaf terkait hal itu.
Ferdinand mengakui bahwa twit itu terinspirasi dari pernyataan Ma'ruf. Namun, ia mengaku pernyataan tersebut ditujukan untuk dirinya sendiri.
"Kalau merasa tweet saya itu menghina Ma'ruf Amin, saya minta maaf. Tapi tidak ada hubungannya sama sekali dengan Ma'ruf amin. Sama sekali tidak terkait," ujar Ferdinand saat dihubungi, 19 Maret 2019.
Pada Maret 2018, Ferdinand juga sempat mendapat sorotan karena walkout saat Presiden Joko Widodo berpidato di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Konflik Partai Demokrat, Sejumlah Kader Protes AHY hingga Bakar Atribut di NTT
Kala itu, Ferdinand yang masih menjabat sebagai Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Demokrat beralasan bahwa dirinya kecewa terhadap Jokowi.
"Pada saat beliau pidato, saya memilih keluar dari ruangan. Itu adalah ekspresi kekecewaan saya dengan beliau yang tidak memenuhi janji politiknya pada saat pilpres dulu," kata Ferdinand kepada Kompas.com, Senin (12/3/2018).
Mantan relawan Jokowi di Bara JP ini menilai, banyak janji yang disampaikan Jokowi tidak terealisasi sebagaimana mestinya. Misalnya, terkait utang luar negeri Indonesia yang kini membengkak.
"Beliau dulu menekankan akan menolak utang luar negeri, tapi sekarang utang kita makin menjadi-jadi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.