Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Ada Pihak yang Perkeruh Suasana Pandemi, Mega: Kurang Apa Pak Jokowi?

Kompas.com - 10/01/2022, 13:10 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut masih ada pihak-pihak yang memperkeruh suasana dalam upaya penanganan Pandemi Covid-19.

Megawati menjelaskan, upaya memperkeruh situasi itu dilakukan dengan tidak mau bekerjasama dengan pemerintah dan memanfaatkan pandemi Covid-19.

“Mereka menolak berbagai uluran tangan pemerintah seperti vaksin,” ucap Megawati dalam perayaan HUT Ke 49 PDI-P yang dilakukan secara daring, Senin (10/1/2022).

Dalam pandangannya, ada pula kelompok yang masih mencari untung dalam situasi saat ini.

“Ada juga kelompok yang bertindak bagaikan benalu menginduk pada inangnya, atas nama pandemi, mereka masih mencari keuntungan materi,” kata Megawati.

Baca juga: Megawati Heran Banyak yang Lupa Sejarah Perjuangan: Bonding Itu, Pak Jokowi

Padahal, lanjut Megawati, Presiden Joko Widodo telah bekerja keras dalam dua tahun terakhir untuk menangani pandemi Covid-19.

“Masih kurang apa ya Pak Jokowi, sampai ke daerah-daerah ketemu masyarakat,” sebutnya.

Megawati kemudian membandingkan dirinya dengan Jokowi. Dalam situasi pandemi Covid-19, Jokowi tetap bekerja dan mengunjungi masyarakat.

“Saya sampai kadang-kadang (membandingkan), apa sih saya dua tahun ndak pernah keluar rumah karena dijaga oleh anak-anak saya, hanya boleh zoom (meeting),” papar Mega.

“Jadi kalau dilihat rapat PDI-P itu sudah berapa kali, mungkin 100 kali, tapi saya hanya diizinkan kalau Pak Jokowi mau bertemu,” sambung dia.

Baca juga: Saat Megawati Kritik Jokowi soal Harga Cabai dan Minyak Goreng


Mega mengritik adanya pihak-pihak yang tidak mendukung kinerja pemerintah itu.

Dalam pandangannya, mestinya situasi pandemi Covid-19 menjadi momentum gotong royong semua pihak.

“Hal ini menjadi kritik dan auto kritik bangsa, termasuk seluruh kader partai, agar pandemi membawa persatuan erat, antara pemimpin dengan rakyat, dan rakyat dengan pemimpinnya,” imbuh Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com