JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mengatakan, pemerintah masih perlu melakukan sejumlah penilaian sebelum menutup akses dari negara pusat penyebaran virus Corona varian Omicron, termasuk Turki.
Menurutnya, Pihak Kemeterian Hukum dan HAM terus berkomunikasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 maupun Kementerian Kesehatan untuk memantau orang yang datang dari negara-negara tersebut.
"Beberapa negara memang sudah kita tutup aksesnya untuk masuk ke Indonesia, dan ini dinamis. Terus kita pantau terus. Setiap minggu ada penilaian, setiap saat ada penilaian," ujar Yasonna ditemui di Kawasan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (9/1/2022).
Indonesia resmi melarang masuknya warga negara asing (WNA) dari 14 negara mulai Jumat (7/1/2022).
Ke-14 negara tersebut adalah Afrika Selatan, Botswana, Norwegia, Perancis, Angola, Zambia, Zimbabwe, Malawi, Mozambique, Namibia, Eswatini, Lesotho, Inggris, dan Denmark.
Baca juga: Kemenkes: 6 Orang Rombongan Ashanty Positif Covid-19 Sepulang dari Turki
Larangan ini termaktub dalam Surat Edaran (SE) Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Penanganan Covid-19 Nomor 1 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi Covid-19.
Pemerintah juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak bepergian ke luar negeri sementara waktu karena penularan virus Corona varian Omicron sedang meningkat.
"Rapat dengan presiden selalu dilakukan untuk mengevaluasi ini. Jadi kita mengajak masyarakat kita kalau boleh jangan dulu bepergian ke luar negeri, apalagi dengan Omicron yang sekarang ini, kecuali hal-hal yang sangat urgent," tutur Yasonna.
Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, enam dari 13 rombongan penyanyi Ashanty terkonfirmasi positif Covid-19 sepulang dari Turki.
Ashanty juga terkonfirmasi positif Covid-19.
"Iya dari 13 orang, enam di antaranya positif (Covid-19)," kata Nadia saat dihubungi, Jumat (7/1/2022).
Nadia mengatakan, dari enam orang yang positif Covid-19, dua orang mengalami gejala ringan seperti batuk dan pilek.
"Hanya dua orang yang gejala batuk dan pilek ringan," ujarnya.
Meski demikian, belum bisa dipastikan apakah Ashanty dan rombongannya terpapar virus Corona varian Omicron.
"Mungkin belum waktunya terdeteksi (Omicron) ya karena baru awal infeksi Covid-19," kata Nadia.
Baca juga: Simpang Siur Larangan Pembatasan Perjalanan ke Turki di Tengah Omicron
Nadia mengatakan, saat ini sampel Covid-19 dari rombongan yang pulang dari Turki tersebut masih diperiksa dengan metode whole genome sequencing (WGS).
"Sesuai prosedur yang ada, semua kasus positif pelaku perjalanan luar negeri kita lakukan pemeriksaan SGTF dan WGS untuk memastikan variannya. Saat ini sedang dalam proses pemeriksaan keduanya," ujar dia.
SGTF sendiri merupakan singkatan dari S-gene Target Failure. Ini merupakan metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kasus probable varian Omicron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.