JAKARTA, KOMPAS.com - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemeterian Agama (Kemenag) Hilman Latief berharap, 419 jemaah umrah yang diberangkatkan pada Sabtu (8/1/2022) bisa menjadi teladan atau duta bangsa saat berada di Tanah Suci.
Hilman mengatakan, kedisiplinan para jemaah ini menjadi modal untuk pemberangkatan jemaah selanjutnya.
"Sehingga jemaah umrah bisa jadi duta bangsa. Anda harus ingat kedisiplinan Anda di Saudi nanti modal bagi kita bisa berangkatkan jemaah umrah selanjutnya," kata Hilman di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (8/1/2022).
Baca juga: Cerita Jemaah Berangkat Umrah Setelah Ditunda sejak 2020...
Adapun pihak Kemag telah memberangkatkan 419 jemaah umrah. Mereka dikumpulkan di Asrama Haji Pondok Gede sebelum berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta.
Mantan Guru Besar Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY) Prof Hilman Latief ini menyebut, ada 59.000 jemaah umrah yang tertunda keberangkatannya.
Hilman pun berharap kedisiplinan yang diterapkan oleh 419 jemaah saat menjalankan umrah ini bisa membuat Pemerintah Arab Saudi memberikan kuota maksimal untuk perjalanan haji tahun ini.
"Kedisiplinan jemaah menunjukkan kepada pemerintah Saudi bahwa Indonesia siap diberikan kuota maksimal haji. Haji dua tahun tak berangkat dan kita tunjukkan kita siap," ucap dia.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Quomas pernah mengungkapkan pemetaan data jemaah haji untuk keberangkatan 2022 berdasarkan identifikasi pelunasan BPIH 2020.
Baca juga: Tetap Buka Umrah di Tengah Omicron, Dirjen Haji dan Umrah: Tak Ada Larangan dari Presiden Jokowi
Hal ini disampaikan Yaqut dalam rapat kerja (Raker) Komisi VIII DPR, Selasa (30/11/2021).
"Yang pertama, jemaah yang melunasi BPIH pada 1441 Hijriah atau 2020 Masehi, jumlah jemaah haji reguler yang melunasi BPIH tahun itu sebanyak 198.371 orang. Kemudian, jumlah jemaah haji reguler yang telah menulasi BPIH tahun 2020 dan telah mengajukan pengembalian setoran lunas sampai dengan 4 November 2021 sebanyak 2.363 orang atau 1,19 persen," tutur Yaqut.
"Dan jumlah jemaah haji reguler yang telah melunasi BPIH tahun 1441 Hijriah dan mengajukan pembatalan porsi sebanyak 1.535 orang jemaah atau 0,77 persen," kata dia.
Saat itu, Yaqut menyampaikan, belum ada undangan langsung dari Pemerintah Arab Saudi untuk membahas pelaksanaan ibadah haji bagi jemaah asal Indonesia.
Baca juga: Lantunan Talbiyah Iringi Pemberangkatan 419 Jemaah Umrah di Asrama Haji Pondok Gede
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjelaskan bahwa nota kesepahaman menjadi sangat penting dalam persiapan penyelenggaraan ibadah haji 2022.
Menurut dia, dalam nota kesepahaman akan disepakati sejumlah hal, di antaranya besaran kuota jemaah, ketentuan-ketentuan mengenai teknis operasional haji termasuk ketentuan pelaksanaan manasik apabila pandemi masih berlangsung, serta kebijakan protokol kesehatan selama penyelenggaraan ibadah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.