JAKARTA, KOMPAS.com – Sebanyak 419 jemaah umrah diberangkatkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) dari Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, pada Sabtu (8/1/2022).
Salah seorang jemaah asal Batam, Yazid, menceritakan soal persiapan keberangkatan umrah yang dilakukan secara mendadak.
“Persiapannya agak kurang, karena memang kami mendapat berita mendadak ini, mungkin dari pihak travel pun seperti itu,” kata Yazid, di Asrama Haji, Sabtu.
Baca juga: Lantunan Talbiyah Iringi Pemberangkatan 419 Jemaah Umrah di Asrama Haji Pondok Gede
Yazid mengungkapkan, seharusnya dia dijadwalkan berangkat umrah pada 4 Maret 2020, namun keberangkatannya ditunda akibat pandemi Covid-19.
Dia baru mendapatkan kabar bahwa dirinya sudah bisa berangkat umrah sekitar satu bulan lalu dari pihak travel.
Kendati demikian, Ia mengaku senang atas keberangkatan hari ini. Yazid berharap ibadahnya dapat berjalan lancar meski dilakukan di tengah pandemi.
“Alhamdulillah rasanya senang, harapan kami mudah-mudahan berjalan dengan lancar karena masih masa pandemi, mudah-mudahan kegian kami diterima Allah,” tuturnya.
Hal serupa diungkapkan Suryani, jemaah yang juga berasal dari Batam. Dia mengaku sudah menunggu keberangkatan umrah sejak 2020.
Ia pun mengaku senang atas keberangkatannya ke Tanah Suci hari ini.
“Ada senangnya ada sedihnya,” ucap dia.
Baca juga: Tetap Buka Umrah di Tengah Omicron, Dirjen Haji dan Umrah: Tak Ada Larangan dari Presiden Jokowi
Saat memberikan sambutan sebelum keberangkatan, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengungkapkan rasa syukurnya.
Sejak pandemi Covid-19 melanda, pelaksanaan umrah dan haji terus ditunda untuk mencegah penularan virus Corona.
“Jaga kepercayaan Pemerintah Indonesia di Arab Saudi. Tunjukkan bahwa jemaah Indonesia patuh pada aturan, khususnya patuh pada protokol kesehatan yang ditetapkan. Ingatlah pandemi Covid-19 ini belum berakhir,” kata Hilman.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin menyampaikan, sehari sebelum berangkat, ratusan jemaah sudah berada di Asrama Haji dalam rangka pengawasan protokol kesehatan Covid-19.
Menurut dia, pengawasan juga tetap akan dilakukan saat jemaah menjalankan ibadah di Tanah Suci.
“Itu ada petugas teknis haji di sana, selalu terus mengawal, kita juga melihat di sini tim selalu ada petugasnya, ada perjanjian dengan Kemenag agar tim harus dikawal betul sesuai regulasi,” imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.