Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Pantai di Palu Terapkan Early Warning System Tsunami

Kompas.com - 07/01/2022, 15:46 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta agar sepanjang pantai di Kota Palu, Sulawesi Tengah, menerapkan early warning system atau deteksi dini tsunami.

Ma'ruf menuturkan, pemasangan tersebut sebagai upaya agar pantai-pantai di sekitar Kota Palu kembali menarik pengunjung.

Sebab, kata dia, setelah gempa 7,4 skala richter dan tsunami setinggi 5 meter melanda Sulawesi Tengah pada 2018, pantai di sekitar Kota Palu kehilangan pengunjung.

“Supaya dilengkapi dengan early warning system supaya masyarakat tahu kalau terjadi apa-apa. Itu nanti akan dilengkapi,” sebut Ma’ruf dalam keterangan tertulis, Jumat (7/1/2022).

Salah satu yang menjadi sorotan Ma’ruf adalah Pantai Taipa, Kabupaten Konawe Utara yang berada di utara Kota Palu.

Baca juga: Wapres Minta Pemda Tuntaskan Persoalan Lahan Hunian untuk Penyintas Bencana di Palu

Ma’ruf menilai pantai tersebut punya pemandangan yang indah. Namun tsunami membuatnya sepi pengunjung.

Namun Ma’ruf mengatakan mulai 2022 kemarin, Pantai Taipa mulai didatangi kembali oleh masyarakat.

“Mulai tahun baru rupanya ada peningkatan (pengunjung). Jadi yang penting menghilangkan trauma masyarakat dan ini karena memang bukan tempat hunian saya kira lebih aman,” jelas dia.

Pemerintah, lanjut Ma’ruf, akan berusaha menghidupkan kembali obyek wisata di berbagai pantai sekitar Kota Palu.

Salah satunya adalah menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk para pengunjung guna mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.

“Sudah disiapkan aturan supaya disiapkan PeduliLindungi agar mereka yang masuk ke sini memang terlindungi,” katanya.

Ma’ruf berharap penerapan sistem keamanan yang baik dapat memicu bertambahnya jumlah pengunjung.

“Yang penting rasa aman, rasa nyaman, itu yang saya kira perlu disiapkan di tempat-tempat wisata,” tuturnya.

Baca juga: Wapres: Penambahan Jabatan Wakil Menteri Berdasarkan Volume Pekerjaan

Terakhir Ma’ruf mengingatkan bahwa lokasi sekitar pantai Kota Palu merupakan zona merah bencana gempa dan tsunami.

Maka tidak boleh ada tempat tinggal masyarakat di sekitar wilayah tersebut.

“Ini memang sudah tidak boleh ada penduduk. Tapi daerah ini masih diperbolehkan untuk wisata, aktivitas publik, pasar-pasar dan kuliner,” pungkas dia.

Diketahui gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu tahun 2018 menyebabkan setidaknya 2.086 orang meninggal, 671 orang hilang, dan 10.679 jiwa luka berat.

Peristiwa itu juga mengakibatkan 67.310 rumah dan 2.736 sekolah rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com