Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penanganan Covid-19, Luhut: Kita Enggak Bodoh-bodoh Amat Kok

Kompas.com - 06/01/2022, 15:20 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta pengamat di Indonesia tidak cepat mengkritik kebijakan pemerintah terkait strategi penanganan pandemi Covid-19.

Luhut menegaskan, pemerintah tidak sembarangan dalam merumuskan kebijakan terkait penanganan pandemi.

“Jadi saya mohon dengan kerendahan hati jangan terlalu cepat berkomentar, kita enggak bodoh-bodoh amat kok,” kata Luhut dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (6/1/2022), seperti dikutip dari rekaman suara yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Mendagri Minta Kepala Daerah Prioritaskan Pengendalian Covid-19 di Tahun 2022

Luhut juga mengajak masyarakat tidak terlalu perlu paranoid, tetapi tetap berhati-hati terhadap penyebaran Covid-19, khususnya corona varian Omicron.

Lebih lanjut, ia meminta masyarakat tetap kompak mengikuti kebijakan yang diterapkan pemerintah.

Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Wilayah Jawa dan Bali ini memastikan, pemerintah sudah membuat kebijakan dari beragam sumber referensi.

Data tersebut di antaranya dari data intelijen, dari aspek kesehatan, dari researcher atau periset, serta data dari pengalaman bangsa Indonesia.

“Kami terus terang lebih mestinya kaya daripada pengamat-pengamat itu karena kami datanya lebih lengkap,” ujar dia.

Baca juga: Luhut: Penanganan Pandemi RI Lebih Baik, Negara Lain Berkaca ke Kita

Selain itu, Luhut menyebut, ada kemungkinan kebijakan terkait Covid-19 masih akan berubah jika situasi penyebaran Covid-19 terus terkendali dalam dua minggu ke depan.

Ia mengatakan, setiap kebijakan dibuat dengan mengikuti irama laju penyebaran virus corona, khususnya varian baru Omicron.

“Tidak tertutup kemungkinan akan terjadi perubahan-perubahan lagi,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com