JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meresmikan Pasar Johar, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (5/1/2022).
Pasar Johar yang diresmikan tersebut terdiri atas Pasar Johar Utara, Pasar Johar Tengah, Pasar Johar Selatan, dan Pasar Kanjengan.
“Alhamdulillah Pasar Johar yang terdiri dari Pasar Johar Utara, Pasar Johar Tengah, Pasar Johar Selatan, dan Pasar Kanjengan hari ini telah siap untuk ditempati dan dimanfaatkan oleh para pedagang," ujar Jokowi dalam siarang langsung peresmian yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Jokowi Resmikan Waduk Randugunting di Blora, Kapasitasnya 14,4 Juta Meter Kubik Air
"Tentu saja dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbelanja barang-barang kebutuhannya,” lanjutnya.
Presiden menjelaskan, Pasar Johar Utara dan Pasar Johar Tengah dibangun dengan biaya Rp 146 miliar. Sementara itu, Pasar Johar Selatan dibangun dengan biaya Rp 103 miliar.
Kemudian untuk meningkatkan kapasitas tampung dagang juga dibangun Pasar Kanjengan dengan biaya Rp 20,3 miliar.
“Saya gembira hari ini dapat melihat langsung pasar yang sudah selesai direvitalisasi, membuat lebih bersih, lebih rapi juga lebih modern dan tertata, tentunya tanpa mengganggu kaidah-kaidah karena ini adalah bangunan cagar budaya,” ungkap Jokowi.
Dia lantas memaparkan, berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pasar Johar Utara memiliki luas bangunan 4.802 meter persegi dengan jumlah kios sebanyak 51 dan jumlah los kering sebanyak 368 los.
Baca juga: Jokowi Teken Perpres Jabatan Wakil Mendagri
Pasar Johar tengah memiliki luas bangunan 7.183 meter persegi dengan 102 kios, 503 los kering, dan 109 los basah.
Sementara itu, Pasar Johar Selatan memiliki luas bangunan 10.594 meter persegi dengan 126 kios, 542 los kering, dan 36 los basah.
Adapun Pasar Kanjengan memiliki luas bangunan 8.460 meter persegi dengan 205 kios dan 550 los kering.
Jokowi berharap, Pasar Johar yang telah bagus dan rapi tersebut akan terus menjadi pasar yang ramai dan mengembalikan kejayaan Pasar Johar masa lalu, sekaligus sebagai landmark Kota Semarang.
“Saya titip jaga kebersihannya, jaga keamanannya, sehingga pasar ini betul-betul jadi pasar yang bersih, rapi, tertata, dan tidak menjadi pasar yang kotor dan berbau,” tegasnya.
Kepala Negara menambahkan, pasar merupakan pusat aktivitas perekonomian rakyat yang sangat penting.
Menurutnya, pasar yang ramai menandakan adanya pergerakan ekonomi masyarakat dan akan berimbas kepada sektor produksinya.