Bila dihitung, rata-rata penambahan kasus rawat inap harian di RSDC Wisma Atlet selama 17 hari terakhir, tercatat penambahan kasus sebanyak 54 orang.
Menanggapi situasi ini, epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, varian Omicron sebenarnya tidak hanya berpusat di DKI Jakarta saja.
Ia yakin Omicron sudah ada di berbagai daerah lainnya di Indonesia, hanya saja belum terdeteksi.
"Jangan kaget kalau terkait apa pun varian nanti yang terdeteksi itu kembali di kota-kota besar, Jawa, Bali. Kenapa? Karena yang punya kemampuan atau kapasitas mendeteksi bagus ya di kota-kota besar, terutama DKI," kata Dicky kepada Kompas.com, Rabu (5/1/2022).
"Bukan berarti DKI yang paling banyak, nggak, jadi pada gilirannya semua akan terdampak," tuturnya.
Baca juga: Satgas: Akurasi Rapid Antigen Deteksi Varian Omicron Berkurang
Oleh karenanya, menurut Dicky, penting bagi pemerintah untuk kembali meningkatkan testing dan tracing tidak hanya di Ibu Kota Negara, tetapi juga berbagai daerah lainnya. Apalagi, mengingat karakteristik Omicron yang hanya menimbulkan gejala ringan ke pasiennya.
Selain itu, ia mendorong supaya vaksinasi digencarkan ke seluruh wilayah tanpa terkecuali.
Dicky juga menekankan pentingnya disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, himgha menjaga jarak.
"Saya ingatkan, tidak bergejala bukan berarti tidak sakit dan kalau tidak terdeteksi bukan berarti tidak berbahaya karena dampaknya jangka panjang, itu sangat serius," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.