Sementara, angka kasus aktif tercatat fluktuatif tetapi trennya meningkat. Berikut data Satgas Penanganan Covid-19 terkait kasus aktif Covid-19 pada 27 Desember 2020 sampai 4 Januari 2021:
Masa libur Nataru baru berakhir beberapa hari. Sementara itu, pemerintah pernah menyatakan bahwa kenaikan kasus akibat libur panjang umumnya baru tampak 4-5 minggu usai periode libur.
Hal itu terbukti ketika pada 5 Februari 2021 terjadi peningkatan kasus Covid-19 akibat dari Nataru 2021.
Baca juga: Kemenkes: Gejala Paling Banyak Kasus Omicron di Indonesia Batuk Pilek
Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai bahwa klaim pemerintah mengenai tidak adanya lonjakan Covid-19 akibat libur Nataru terlalu dini dan tidak tepat.
Saat ini, kenaikan kasus memang belum terlihat. Namun, potensi lonjakan pandemi tetap ada.
"Ini perkara waktu dan kita berpotensi menghadapi lonjakan potensi gelombang ketiga itu nyata sekali, semakin nyata. Jadi kita jangan dininabobokan dengan istilah endemi," kata Dicky kepada Kompas.com, Rabu (5/1/2022).
Dicky mengatakan, situasi awal tahun 2022 sangat berbeda dengan awal tahun lalu. Oleh karena banyak penduduk yang sudah memiliki imunitas alami atau karena vaksin, kenaikan kasus Covid-19 akibat Nataru belum tampak hingga saat ini.
Namun, ia meminta semua pihak tetap waspada. Dicky memprediksi, situasi pandemi naik di akhir Februari 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.